Teknis Pembuatan Terasering - Teras Kontur


Teman kerja bercerita kalau hendak membuka lahan dan areal perlu di buat teras. Dan kami diminta berbagi pengalaman dalam pembuatan teras. 

Didasarkan cerita tersebut diatas saya akan berbagi perihal pembuatan teras, garis besar bahasan yaitu :
  • Pendahuluan
  • Tujuan dibuat teras ?
  • Teknis pembuatan teras individu dan kontur.
PENDAHULUAN
Berdasarkan syarat tumbuhnya kelapa sawit dapat tumbuh baik pada 0 - 500m dpl, jadi ada kalanya kita dapati lokasi pembukaan kelapa Sawit di daerah berbukit atau gunung.
Tingkat kemiringan lahan yang layak tanam yaitu 0 - 30 derajat (aturan yg berlaku di Indonesia), > 30 derajat tidak diperbolehkan dan masukkan dalam areal konservasi.

TUJUAN PEMBUATAN TERAS
Sebelum kita ketahui tujuan terasering ada baiknya ketahui kesulitan yang dihadapi pada daerah dengan kemiringan terjal atau kami biasa sebut daerah bukit atau gunung :

  1. Perawatan baik weeding dan pemupukan prestasi tenaga kerja rendah.
  2. Panen pun sulit saat potong buah diareal miring. Sulit cari tenaga pada areal bukit.
  3. Mengeluarkan TBS ke TPH.
  4. Losses TBS karena buah masuk ke guntung, parit atau jurang, produksi lebih rendah.
  5. Biaya yang lebih mahal.
  6. mengurangi resiko kecelakaan kerja.
  7. Areal rawan erosi.
Dari kesulitan diatas maka dibuatlah teras untuk upaya pengawetan tanah dan air serta membuat areal yang datar disekitar pokok untuk memudahkan panen dan perawatan.

Teras ada 2 yaitu

  1. Teras individu atau tapak kuda untuk areal dengan kemiringan 8-15 derajat.
  2. Teras kontur atau teras bersambung untuk areal dengan kemiringan 15 - 30 derajat.
TEKNIS PEMBUATAN TERAS
A.  Teras individu / Tapak kuda
Yaitu meratakan tanah di sekitar/piringan K.S. pada areal dengan kemiringan lahan 8 - 15 derajat.

  1. Tapak kuda idealnya dibuat setelah pancang/ajir
  2. Ajir gunakan ajir segitiga sama sisi / mata lima.
  3. Pembuatan juga masih dapat dilakukan setelah tanam, bahkan  di TM sekalipun jika diperlukan.
  4. Ukuran Tapak Kuda idealnya 4 x 4 m, tapi mempertimbangkan mahalnya pembuatan tapak kuda bisa di buat bertahap, sebelum tanam 1 × 1 m selanjutnya dilebarkan sesuai kondisi pokok hingga lebar 4 × 4 m di saat TM.
  5. Dasar 4 x 4 yaitu didasarkan jari2 piringan 2 m, dengan lebar ini cukup membantu kegiatan panen dan sebaran brondolan jatuh.
  6. Pembuatan diawali mencangkul tanah sisi atas ditimbunkan ke sisi bawah,
  7. Alat untuk meratakan tanah bisa gunakan cangkul dan skop.
  8. Pembuatan dengan alat berat gunakan excavator kerjakan sebelum tanam, jika dikerjakan setelah tanam dikhawatirkan pergerakan alat mengganggu tanaman,
  9. Excavator digunakan PC 50 atau 100 supaya lebih lincah pergerakannya dilapangan,
  10. Permukaan tapak kuda di buat dengan kemiringan ke arah dalam 10 derajat..
  11. Siring tapak kuda dibuat dari karung isi tanah,
  12. Siring juga bisa memanfaatkan kayu-kayuan di lapangan ex tebangan, dengan kayu keras tahan cuaca,
  13. Lakukan pemadatan / penggeblekan,
  14. Buat tanggul di sisi luar/bawah tapak kuda sebagai penahan air.
B. Teras Kontur
Biasa juga disebut teras bersambung jika pada teras individu dibuat setiap pokok pada teras bersambung di buat nyambung antar pokok. Sehingga kelebihan teras ini pemeliharaan dan Panen K.S. lebih mudah dilakukan karena tenaga berjalan pada areal yang datar.
Urutan pembuatan teras kontur yaitu pemancangan / ajir kontur, pembuatan teras dan pancang ajir tanam.
Berikut penjelasannya :
1. Pastikan areal yang akan dibuat teras telah di land clearing. Jika masih ada kayu ex tebang dorong arah bawah.
2. Pastikan kemiringan lahan 15 - 30 derajat.
3. Carilah areal paling terjal (maks 30 derajat).


4. Buat ajir dari atas ke bawah sesuai jarak antar baris, dipengaruhi oleh SPH yg akan digunakan. Umpama 7,78 m untuk SPH 142.

5. ajir dibuat untuk dijadikan jarak antar teras.
6. Buat ajir arah teras dengan pengajiran sesuai rata-rata air, bisa gunakan theodolite.
7. Untuk operator bulldozer yang telah handal ajir teras tidak diperlukan.
8. Semakin datar maka jarak antar teras semakin jauh.
9. Jarak maksimal antar teras saya sarankan 10 meter. Mengapa ? Saya akan bahas postingan selanjutnya.
10. Pastikan teras tidak terdapat tunggul dan kayu.
11. Kemiringan permukaan teras kearah dalam 10-15 derajat.
12. Pastikan teras cukup padat.
13. Lebar teras 4 m.
14. Buat sekatan/gundukan setiap 50 m untuk menahan laju arus air hujan.
15. Pengerjaan teras di mulai dari rencana teras paling atas.
16. Pengerjaan juga sebaiknya tidak pada curah hujan tinggi.
17. Untuk mencegah erosi tanam LCC di bibir teras.
18. Perbaikan teras yaitu memperbaiki longsor dengan menyiringnya dengan karung diisi tanah.
18. Pemeliharaan teras diperlukan karena adanya longsor atau erosi.
19. Problem teras kontur yaitu teras tidak ketemu jalan sehingga pemanen akan kesulitan saat keluarkan TBS ke TPH.
20. Maka jalan pada sektor teras dikenal jalan menggunting teras.
21. Pembuatan jalan apakah dibuat duluan atau setelah teras tidak masalah. Dari pengalaman pribadi lebih enak jalan dibuat lebih dulu dan teras dipastikan ketemu jalan. Kelebihan lain yaitu tidak adanya pengerjaan overlap yaitu teras telah dibuat dikerjakan ulang untuk pembuatan jalan.

Oke sekian dulu tentunya masih banyak kekurangan. Silahkan berikan komentar untuk perbaikan. Terimakasih.

Berbagi itu asyik.

Comments

  1. Bisa info brpa panjang teras kontur yg dpt dibuat dlm 1jam kerja dgn alat komatsu pc200 di lahan dgn kemiringan -/+ 35derajat? Trims

    ReplyDelete
    Replies
    1. -/+ 20 - 30 meter prestasi Dozer dalam pembuatan teras.

      Delete
  2. Berapa kebutuhan teras dalam 1 Ha

    ReplyDelete
    Replies
    1. InsyaAllah saya akan jawab melalui sebuah postingan. Terima kasih sudah mampir Gan.

      Delete
  3. Terima kasih buat nambah ilmu siapa tau ada rejeki tanam sawit juga...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih sudah berkunjung Gan. Sukses untuk anda

      Delete

Post a Comment