Pemanfaatan pupuk Janjang atau tandan Kosong


Aplikasi janjang kosong dilapangan bertujuan :

  1. Manfaat dari aspek kimia tanah, sumber hara tanaman dan bahan organik tanah 
  2. Berfungsi sebagai mulsa atau cover crop tanah,
  3. Menekan biaya pupuk jika lokasi aplikasi dekat dengan pabrik. 
  4. Manfaat dari aspek biologi tanah, media tumbuh bagi mikroorganisme pengurai didalam tanah dan menambah keragaman hayati serta mampu merangsang pertumbuhan akar-akar baru tanaman
  5. Manfaat fisik tanah, media konservasi tanah guna mencegah resiko erosi dan meningkatkan kemampuan menyimpan air tanah (water holding capacity).
Kandungan hara pada EFB setiap tonnya yaitu setara :
  1. Urea : 5 kg
  2. TSP : 1 Kg
  3. MOP : 16 Kg dan
  4. Kieserite : 4 kg
Tingginya kandungan MOP pada EFB dapat dijadikan dasar pemberian dosis EFB per ha. yaitu TBM 30 ton/ha dan TM 40 - 50 ton/ha. Selanjutnya untuk mencukupi kebutuhan unsur hara N, dan P diberikan tambahan pupuk an-organik umumnya dosis yang digunakan yaitu Urea 2 rotasi /tahun dengan dosis 750 kg/pk dan TSP 1 rotasi dengan dosis 1 kg/pk.

Mempertimbangkan manfaat EFB yang dapat menyimpan air dan memperbaiki sifat kimia dan fisik tanah maka EFB sangat baik di aplikasikan pada tanah berpasir di areal dan bergelombang. Sangat tidak disarankan diaplikasikan pada areal tergenang atau rendahan.

Persiapan

1. Penentuan dosis per pokok
Yaitu Dosis per ha : SPH, jika diareal TBM maka = 30 ton/ha : 140 = 214 kg/pk. Dan di areal TM yaitu 50 ton/ha : 140 = 357 kg/pk.
Selanjutnya lakukan kalibrai untuk menentukan atau mengetahui :
  • Berat EFB per angkong
  • Jumlah rata-rata janjang per angkong
  • Jumlah angkong per titik atau pokok
  • EFB telah disusun diukur panjang dan lebar dengan 1 lapis saja.
Kalibrasi ini dilakukan oleh mandor dan tenaga kerja.









2. Hitung Jumlah tenaga kerja
Prestasi tenaga yaitu 17 pokok per hari atau 6 ton per hari. Jumlah tenaga kerja perhari menyesuaikan jumlah EFB dapat disediakan setiap harinya. 

3. Alat kerja
Persiapkan alat berikut ini :
  • Angkong
  • Gancu
  • APD yaitu : Sarung tangan, kacamata, sepatu boots dan masker.

Penempatan Janjang Kosong

1. Tanaman Belum Menghasilkan (TBM)
  • Janjang kosong diaplikasikan melingkari pokok
  • Janjang kosong jangan disusun mepet dengan pokok berikan jarak dengan pokok sekitar 30 - 50 cm ini untuk mengurangi resiko serangan hama tikus.
  • Janjang kosong disusun cukup 1 lapis tidak boleh lebih untuk menghindari resiko menjadi sarang berkembang biak hama tikus dan oryctes.
2. Tanaman menghasilkan
  • Janjang kosong dapat disusun diantara pokok atau di gawangan mati.
  • Janjang kosong disusun memanjang diluar piringan.
  • Janjang kosong disusun 1-2 lapis.

Droping Janjang Kosong

  • Janjang diangkut dari pabrik kelapa sawit dengan menggunakan unit dump truck jika lokasi aplikasi jauh dengan Pabrik.
  • Janjang kosong dapat juga di angkut dengan traktor/jhondere yang dilengkapi dengan trailer dump jika lokasi dekat dengan pabrik.
  • Menggunakan Jhondere mempunyai kelebihan karena janjang kosong dapat di tumpah di tengah blok akan tetapi dilihat dari sisi biaya cukup mahal.
  • Rata-rata berat per rit menggunakan dump truck yaitu 6 - 8 ton
  • Dan rata-rata menggunakan Jhondere yaitu 4 -5 ton per rit tergantung besar - kecilnya trailer.
  • Janjang kosong per diaplikasikan untuk berapa pohon ? Jika 6 ton maka untuk 17 pohon atau setengah jalur.
  • Di buat ajir atau pancang untuk tanda titik penumpahan janjang kosong.
  • Jika seperti contoh diatas maka ajir di tancapkan di setiap jalur.
  • Dalam droping janjang kosong perlu diperhatikan beberapa hal.
  • Hindari janjang kosong ditumpah di TPH.
  • Janjang kosong jang sampai menutup jalan.
  • Jangan sampai janjang kosong masuk ke parit atau sungai.
  • Janjang kosong segera di aplikasikan agar tidak terlalu lama mengganggu drainase jalan.
  • Janjang kosong yang lama tidak di aplikasikan menumpuk di jalan juga menjadi sarang berkembang biak hama tikus dan oryctes selain itu juga dapat mengurangi hara yang terkandung.

Cara Aplikasi

  • Awali dengan mengecek akses jalan angkong, seperti kondisi pasar pikul, titian panen dan lokasi titik aplikasi.
  • Sebelum bekeja juga pastikan badan dalam keadaan sehat dan telah sarapan.
  • Gunakan APD, pastikan di pasang dengan benar dan pada tempatnya.
  • Aplikasikan janjang kosong dengan alat kerja yang di sampaikan di atas.
  • Ambil dan masukkan janjang kosong ke dalam angkong menggunakan gancu.
  • Janjang kosong disusun dengan rapi dan jangan terlalu penuh agar tidak jatuh saat di antar ke titik aplikasi.
  • Jika angkong telah penuh dorong angkong ke lokasi titik aplikasi.
  • Jumlah janjang kosong per titik sekitar 5 - 6 angkong.
  • Setelah terpenuhi jumlah janjang kosong dalam satu titik selanjutnya susun dengan menggunakan gancu.
  • Susunan janjang kosong harus 1-2 lapis.
  • Sangat tidak di sarankan mulai aplikasi dari titil pinggir jalan melainkan dari dalam blok ke arah keluar pinggir jalan.

Pengawasan

  • Pastikan jumlah janjang kosong sesuai dengan dosis yang di gunakan.
  • Droping janjang telah benar untuk menghindari kekurangan atau kelebihan material/janjang kosong.
  • Janjang kosong disusun rapi sesuai teknis.
  • Janjang kosong disusun 1 - 2 lapis.
  • Tenaga kerja mulai aplikasi dari dalam blok arah keluar.
  • Kerjakan jalur per jalur.
  • Jumlah tenaga kerja sesuai janjang kosong yang tersedia.

Pelaporan

Data yang diperlukan diambil dari lapangan yaitu :
  • Jumlah janjang kosong yang diterima, diaplikasikan dan restan.
  • Jumlah tenaga kerja
  • Luasan aplikasi per tenaga perja per hari.
  • Jumlah titik aplikasi per tenaga kerja.
  • Buat peta aplikasi janjang kosong.
Sistem pengupahan umumnya yaitu Rp. / Ha atau juga bisa Rp. / titik aplikasi.

Demikian seputaran teknis aplikasi janjang kosong. Mohom maaf jika ada salah dan khilaf. Terima kasih.

Berbagi itu asyik.

Lihat daftar isi blog Click disini ------->

Comments

Post a Comment