Industri pengolahan TBS menjadi minyak mentah (CPO) menghasilkan limbah, cair dan padat. Limbah dapat dimanfaatkan yaitu setelah melalui proses pengelolaan limbah (Ipal). Limbah cair yang baik diukur :
1. PH limbah cair
Tinggi rendahnya PH sangat berpengaruh terhadap tanaman maka perlu dilakukan pengukuran PH secara periodik untuk memastikan limbah yang dikirim ke areal aplikasi dengan mutu yang standar. Diharapkan PH limbah cair yang dialirkan yaitu 6-7.
2. Kandungan Biologycal Oxygen Demand (BOD)
Limbah cair yang diaplikasikan ke lapangan (LA) yaitu 3.000 - 5.000 mg/ltr.
3. Kandungan Chemical Oxygen Demand (COD)
4. Jumlah minyak terkandung dalam limbah.
Ini sangat mempengaruhi tanaman yaitu banyaknya minyak yang terkandung dalam limbah cair.
Sedangkan lokasi Land Aplication (LA) mempertimbangkan :
1. Jarak lokasi renc LA dengan Instalasi pengelolaan limbah.
2. Jenis tanah.
3. Kedalaman air tanah
4. Topografi
5. Jarak dengan lokasi perumahan
6. Jumlah limbah yg dihasilkan dan luasan yg tersedia.
Sistem aplikasi limbah cair menggunakan lubang rorak atau flafbath yaitu dibuat diantara barisan sawit. Panjang flatbath disesuaikan kontur tanah. Kedalaman flatbath mempertimbangkan kedalaman akar yaitu 40 - 60 cm. Intalasi limbah menggunakan pipa pipa dengan ballvalve /kran di flat bath paling tinggi.
Dosis pengaliran yaitu 600 m3 / tahun. Jumlah rotasi pertahun mempertimbangkan perkiraan limbah telah habis meresap dalam tanah maka jenis tanah sangat mempengaruhi jumlah rotasi / tahun, umumnya 3 - 4 rotasi / tahun.
Tenaga kerja mempertimbangkan volume pekerjaan dan cara kerja. Yaitu didapat dibagi menjadi tenaga penjaga pompa di kolam limbah, tenaga mengalirkan limbah, tenaga pemeliharaan instalasi dan flat bath serta mandor atau pengawas.
Sedangkan jumlah tenaga mempertimbangkan waktu pengaliran sesuai dengan jumlah produksi limbah di PKS dan luasan LA. Jika jumlah limbah tinggi dan kapasitas pompa kecil maka diperlukan waktu pengaliran yang panjang dan bisa dibagi menjadi dua shift tenaga pengaliran.
Laporan, bertujuan untuk mengetahui jumlah limbah cair yang dialirkan dari kolam limbah PKS, jumlah limbah dialirkan dalam satu hektar dan jumlah tenaga kerja digunakan. Monitoring pengaliran perlu dibuat untuk mengetahui rotasi / interval pengaliran.
Kendala, pada saat produksi TBS masuk panen raya maka jumlah limbah dihasilkan sangat tinggi jika luasan flat bath kurang maka dosis per ha menjadi over.
Musim huja menjadi flat bath telah terisi air sehingga volume limbah per flat bath lebih sedikit.
Tenaga kurang baik dalam bekerja yaitu limbah luber dari flat bath.
Pipa LA pecah dan jika kondisi cukup serius maka diperlukan perbaikan yang cukup lama sehingga waktu pengaliran tertunda sedangkan limbah sudah harus dialirkan dari kolam ke areal LA jika kolam penuh apalagi hingga luber maka pabrik tidak bisa proses.
LA juga menjadi isue sosial di masyarakat maka pengaliran harus dijaga agar tidak sampai ada limbah yang mengalir ke sungai atau sumber lainnya.
Demikian sedikit mengenai LA. Jika ada koreksi mohon diberi masukan. Terima kasih.
Berbagi itu asyik.
Comments
Post a Comment