Dongkel Anak Kayu

Sumber gambar - www.agrotama.com
Sebagaimana kami share pada post Gulma penanganannya dapat dilakukan secara manual dan chemish. Dan Dongkel anak kayu merupakan Pengendalian Gulma
secara Manual. Berikut kami ulas perihal Dongkel anak kayu mulai pengertian, mengapa dilakukan Dongkel, kelemahan dan kelebihan dongkel, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pelaporan dan evaluasi.

1. Pengertian
Pekerjaan Dongkel Anak Kayu ada juga yang mengistilahkan up root karena Dongkel itu sendiri yaitu pengendalian gulma secara manual dengan menggunakan alat berupa cangkul/dodos dongkel/cangkol dodos (cados), alat digunakan untuk upaya mencabut / membongkar gulma sampai ke akar.
pembongkaran gulma hingga ke akar untuk memastikan gulma mati secara sempurna, kemudian gulma dicabut diletakkan tidak menyentuh tanah langsung agar tidak tumbuh lagi.

2. Perlukah Dongkel ?
Pekerjaan Dongkel diperlukan pada gulma berkayu (termasuk anak sawit) dengan kerapatan yang jarang.
Mengapa tidak disemprot aja ? Hal ini dikarenakan jika dilakukan semprot maka rumput disekitar gulma pun akan ikut tersemprot, hal ini tidak menguntungkan karena rumput sangat diperlukan di areal perkebunan kelapa sawit yang berfungsi sebagai penutup tanah guna menjaga kelembapan tanah.
Dari pengamatan dilapangan jika ada satu anak kayu dengan ketinggian 50 cm dan dilakukan penyemprotan kemungkinan areal 1 m persegi bisa ikut tersempot, selain pemakaian bahan yang tidak pada peruntukannya juga rumput ikut tersemprot.

3. Kelebihan dan kekurangan
Berikut adalah kelebihan dari pekerjaan Dongkel :

  • Gulma yang dikendalikan dipastikan mati jika pelaksanaan sesuai teknis,
  • Hasil dan prestasi kerja langsung terlihat setelah dikerjakan.
  • Ramah lingkungan
  • Tumbuhan lain dan diinginkan tumbuhnya lebih aman.
  • Tidak bergantung pada cuaca.
  • Rotasi pekerjaan cukup lama.
Sedangkan kekurangannya adalah ;
  • Dibutuhkan tenaga kerja yang banyak
  • Jika kualitas kerja tidak baik, adanya pekerjaan berulang-ulang.
  • Mahal
4. Teknis kerja Dongkel 
  • Prinsip kerja yang harus diterapkan harus mengutamakan K3, efektif dan efesien. Cara kerja yang aman dan mudah dilaksanakan oleh tenaga kerja.
  • Gulma di dongkel yaitu gulma berkayu seperti anak kayu-kayuan atau dapat juga disesuaikan dengan keperluan lapangan,
  • Tenaga dibagi per jalur KS,
  • Jumlah tenaga per jalur disesuaikan dengan kerapatan gulma, semakin jarang maka tenaga per jalur semakin sedikit.
  • Dongkel gulma sampai akar,
  • Buang tanah yang menempel pada bagian akar gulma di dongkel,
  • Letakkan gulma yang telah di dongkel diatas tumpukan pelepah atau tunggul kayu.
5. Perencanaan
Beberapa hal yang harus dipersiapkan dalam merencanakan pekerjaan Dongkel diantaranya :

  • Areal rencana dikerjakan
  • Tenaga kerja
  • Alat kerja
  • Pengawas
  • Laporan yang diperluka
6. Pendelegasian
Hal-hal yang harus disampaikan kepada tenaga kerja dan pengawas yaitu :

  • Tujuan pekerjaan.
  • Lokasi kerja 
  • Arah kerja
  • Cara kerja
  • Kendala-kendala yang dihadapi dan solusinya.
  • APD yang wajib di pakai.
7. Pelaksanaan
  • Saat pelaksanaan maka kita harus Pastikan pelaksanaan sesuai dengan teknis kerja / sesuai SOP / instruksi kerja.
  • Jumlah tenaga sesuai dengan absensi pagi.
  • Alat yang di gunakan sudah tepat.
  • Cara kerja yang aman, tepat sasaran.
  • Pastikan gulma di dongkel sampai ke akar,
  • Pastikan gulma yang telah di dongkel diletakkan di tempat yang benar.
  • Apakah prestasi kerja telah sesuai target.
  • Arah kerja telah benar.
  • Apakah ada cara yang lebih cepat dan tepat sehingga prestasi bisa di tingkatkan.
  • Apakah ada kendala dan solusi yang harus di ambil.
8. Pengawasan
Pengawasan yang dilakukan haruslah aktif dan efektif yaitu. :
  • Pengawas pada posisi ditengah tenaga kerja.
  • Ada terdengar arahan - arahan mandor
9. Pelaporan
Laporan yang dibuat harus menggambarkan situasi dan kondisi lapangan serta up to date. Data diperlukan meliputi :
  • Tanggal pelaksanaan
  • Nama pekerjaan
  • Lokasi kerja
  • Jumlah tenaga kerja
  • Luas dikerjakan
  • Keterangan yang dapat diisi seperti jenis/nama gulma, kerapatan gulma, cuaca, kendala dan infomasi lainnya contoh adanya serangan hama, buah tertinggal, titian panen yang rusak, dll.
10. Evaluasi
Bertujuan untuk memastikan pekerjaan telah sesuai standar / target, langkah koreksi/ perbaikan yang perlu diambil.

Sementara ini dulu, sampaikan ketemu pada posting selanjutnya. Salah khilaf mohon maaf. Terima kasih.

Berbagi itu asyik.



Comments