Konsep dasar budidaya Kelapa Sawit


Indonesia memang luas bahkan luas banget, di dunia Sawit - Indonesia telat berkembang dari Malaysia. Untungnya areale luas mangkanya sekarang Malaysia udah ketinggalan dari Indonesia.
Masalahnya produktifitas masih kalah, kesannya sawitnya kurang optimal. Produksi kelapa Sawit hingga 30 ton/ha/th atau 9 ton CPO/ha /th.
Untuk mencapai produksi yg optimal ada beberapa hal harus diketahui oleh pelaku perkebunan Kelapa Sawit. Berikut saya share hal-hal yg mendukung produksi tinggi.

1. Kesesuaian lahan.
Tanaman kelapa sawit dapat ditanam tumbuh 0 - 500 dpl. Dengan curah hujan 2000-2500 mm/th. Dan sangat cocok di daerah tropis. Klasifikasi lahan sangat mempengaruhi produksi. (Kita akan bahas klasifikasi lahan di posting selanjutnya).
2. Pembukaan lahan
Teknik pembukaan lahan berpengaruh terhadap pertumbuhan kelapa sawit, tanah yg terbuka detelah vegetasi awal di clearing tanpa ada cover crop maka ada adanya pencucian tanah oleh air hujan atau larutnya hara oleh air hujan, dan juga pemadatan tanah oleh air hujan. Penggunaan dozer juga dalam clearing juga dapat terkikisnya top soil oleh pisau bullfozer.
3. Bibit
Kelapa sawit dilihat dari ketebalan cangkang dan daging buahnya di bagi menjadi tiga yaitu :
* Dura (cangkang tebal, daging buah tipis)
* Psifera (cangkang sangat tipis, inti sawit sangat kecil dan daging buah tebal)
* Tenera (Cangkang tipis, inti sawit sedang, daging buah tebal)
Jenis tenara lah yang kita tanam sehingga CPO dan inti sawit yang dihasilkan tinggi. Ini dihasilkan oleh balai pemulihan benih, diantaranya PPKS, Lonsum, Socfin, Sriwijaya dan lain. Benih yg dibuat dari induk dura dikawinkan dengan psifera sehingga menghasilkan Tenera.
Setiap varietas yg dihasilkan balai pemulihan benih mempunyai keunggulan masing-masing seperti benih tahan cuaca kering, produksi TBS tinggi, pertumbuhan pertahun lambat dll.
Bagaimana jika mengambil bibit yang tumbuh liar di perkebunan Tenera, dari info yang kami terima 50 % akan menjadi tenera dan @25% utk Dura dan Psifera.
Maka belilah bibit unggul, ini adalah investasi awal utk satu siklus tanam.
3. Jarak tanam.
Baik, efek jarak tanam yg rapat atau populasi yg tinggi dalam satuan ha akan berakibat pokok menjadi etiolasi atau cepat tinggi karena persaingan cahaya dan pelepah membentuk V, buah kecil karena terjepit pelepah. Produksi yg dihasilkan jadi sangat rendah.
Bagaimana jika populasi rendah dengan jarak tanam terlalu jauh yaitu produksi pun akan rendah dan adanya areal tidak produktif.
Kesimpulannya harus diketahui jarak tanam yang pas sesuai karakteristik bibit yang ditanam. Umumnya melihat panjang pelepahnya.
Selain itu juga sistem pengajira atau pancang juga mempengaruhi populasi, gunakan sitem ajir mata lima atau segi tiga sama sisi.
4. Ketersediaan Hara bagi tanaman
Tanaman memerlukan hara yang cukup utk tumbuh dan menghasilkan buah yang optimal. Hara pun harus seimbang baik kebutuhan mikro maupun makro.
Kurangnya hara dalam tanah berdasarkam kebutuhan tanaman maka perlu ditambah yang disebut pemupukan. Sumber pupuk boleh Organik maupun an organik yang terpenting diberikan sesuai keperluan tanaman. Dan pupuk harus diberikan pada waktu dan cara yang tepat.
5. Pengendalian gulma
Gulma yaitu tanaman yang tidak dikehendaki tumbuhnya pada suatu tempat. Untuk itu tanaman selain tanaman pokok perlu di kendalikan untuk mengurangi persaingan penyerapan unsur hara. Pengendalian dapat secara manual, mekanis dan chemical.
6. Hama dan Penyakit (PHT)
Konsepnya HPT harus dikendalikan dan cara terbaik yaitu adanya sistem pengendalian dini atau pengamatan secara periodik , konsisten dan kontinyu. Dan terpenting ada tindakan preventif atau pencegahan dan penanganan cepat jika terjadi serangan.
7. Pemeliharaan pokok
Yaitu dilakukannya pruning untuk mengurangi jumlah pelepah dan mempertahankan sejumlah pelepah sesuai kebutuhan tanaman.
Pruning juga berfungsi utk memutus diserapnya hara oleh pelepah yg tdk produktif serta mengurangi kelembapan pokok sebagai tindakan pencegahan serangan HPT. Pruning juga membantu proses pemanen.
8. Panen dan pengangkutan.
Proses potong buah, mengeluarkan dan pengumpulan dan pengangkutan ke Pabrik Kelapa Sawit. Diperlukan sistem yg baik karena losses saat panen dan pengangkutan mempengaruhi hasil/produksi dan juga pada tanaman.

Oke demikian konsep yg bisa kami share, semoga bermanfaat. Salah khilaf mohon maaf. Terima kasih.

Comments