Interval Panen

Interval atau jarak (waktu), interval panen yaitu jarak waktu (hari) antara panen terakhir dengan panen berikutnya. Kalau dibahasakan lebih awam yang tidak biasa di perkebunan sawit adalah setiap berapa hari sawit di panen pada lokasi yang sama, jumlah hari itu kami biasa sebut Interval.

Mengapa perlu jarak ?
Masaknya buah perlu waktu, tingkat kematangan buah yang diharapkan inilah yang mempengaruhi interval. Artinya jika kita panen sekarang dan semua buah dengan tingkat kematangan yang ditentukan telah dipanen maka berapa hari kita dapat kembali lokasi tersebut dengan jumlah buah yang matang layak panen cukup dan tidak buah over matang. 
Jumlah buah yang matang berbanding jumlah pokok dihitung disebut dengan kerapatan, contoh 3 : 1 artinya dalam 3 pokok dihitung terdapat 1 janjang TBS telah matang.

Maka hal-hal yang mempengaruhi interval panen yaitu :
  1. Rendemen CPO / OER
  2. Tingkat kematangan yang optimal
  3. Kriteria kematangan layak panen
  4. Kerapatan TBS layak panen
  5. Output tenaga panen
  6. Cuaca
  7. Absensi tenaga kerja
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa interval panen adalah jarak panen terakhir dengan panen selanjutnya dengan mempertimbangkan kerapatan buah layak panen.

Berapa hari interval panen yang baik ?
Sampai saat ini saya belum bisa simpulkan interval yang baik. Mengapa ? Dari beberapa kriteria TBS boleh di panen atau saya istilahkan buah layak panen pada beberapa buku dan kebijakan perusahaan yang saya tahu berbeda-beda. Antara 1 - 5 brondol di piringan dan interval 7 - 12 hari. Kebijakan buah layak panen sesuai situasi dan kondisi kebun.
Dari hal diatas saya berkesimpulan semakin tinggi kriteria / jumlah brondolan di piringan sebagai acuan TBS layak panen maka semakin rendah interval yang digunakan.

Sekian dulu bahasan interval somoga bermanfaat. Trims kunjungannya.

Berbagi itu asyik.

Daftar isi block ------ Click disini.

Comments