Pre Nursery


Dalam postingan sebelumnya telah kami sampaikan bahwa pembibitan/nursery melalui dua tahapan atau double stage. dalam postingan kali ini kami bagikan hal-hal mengenai pre nursery :

Apakah pre-nursery dan apa tujuan di tahapan pembibitan ini ?
Bibit yang telah siap atau berkecambah harus secepatnya ditanam dalam polybag, dalam fase ini kecambah memerlukan perhatian dan perlakuan ekstra mengingat kecambah masih rentan. Untuk memastikan kecambah mendapat perlakuan yang baik dibuat tahapan pembibitam disebut Pre Nursery.


Tujuan pre Nursery : 
  • Agar pemeliharaan semai lebih mudah karena arealnya lebih kecil, 
  • Menghemat pengisian polybag besar (karena sudah diseleksi di persemaian)
  • Memberikan waktu yang cukup bagi pengisian media tanah pada polybag besar di main nursery.
Areal pre nursery harus satu kompleks dengan areal main nursery, akan tetapi diluar dari jangkauan penyiraman main nursery.


 Persiapan Pre Nursery
  • Pastikan areal telah bebas gulma - kayu-kayuan,
  • Siapkan bahan / media untuk isi polybag yaitu tanah subur dan gembur, banyak mengandung bahan organik dan bebas dari sisa-sisa kayu.
  • Polybag yang digunakan yaitu 12 cm x 15 cm x 0,08 mm
  • Pembuatan bedengan yaitu 1,2 m x 15 m, jarak antar bedengan yaitu 0,6 m, 
  • Isi Polybag dengan tanah, sebelum di gunakan tanah diayak untuk memastikan tidak berbongkah dan bebas batu dan kayu.
  • Susun polybag di bedengan, sangga polybag dengan kayu agar tidak jatuh.
  • Siram 2 x sehari selama satu minggu sebelum kecambah di tanam,
Perlakuan saat kecambah datang


  • Periksa kotak kecambah, pastikan dalam kondisi tersegel.
  • Catat semua kecambah yang datang, Tanggal Terima, No Kotak dan segel, Asal dan Jenis Kecambah
  • Tempatkan kecambah pada lokasi yang sejuk / tidak langsung kontak dengan matahari 
Persiapan penanaman kecambah
  • Buka peti / kotak kecambah dengan hati-hati.
  • Siapkan larutan fungisida, 30 gr per 15 liter air.
  • Buka kantong plastik dan masukkan larutan fungisida, diamkan beberapa saat
  • Keluarkan kecambah pada loyang/nampan,
  • Lakukan penghitungan kecambah per kantong,
  • Lakukan seleksi kecambah
Penanaman kecambah
  • Tanah digemburkan lebih dahulu
  • Kecambah ditanam tepat ditengah-tengah polybag dalam lubang yang dibuat dengan jari yang sebelumnya, 
  • Tenaga tanam harus bisa membedakan antara plumula (lancip, berwarna putih gading) menghadap tegak lurus ke atas sedangkan radicula (tumpul, kasar) menghadap kebawah, kemudian kecambah ditutup dengan tanah setebal 1-1,5 cm.

Mulching / Naungan



  • Setelah kecambah selesai di tanam selanjutnya di beri naungan dan disemprot fungisida 
  • Naungan biasanya dari daun ilalang tanpa bunga.
  • Tujuan diberikan naungan yaitu untuk menghindari penyinaran matahari langsung.
  • Menghindari terkena hujan secara langsung
  • Menghindari penyiraman air langsung terkena / mengenai tanah di polybag
  • Menjaga kelembapan
  • Mencegah tumbuhnya gulma 
  • Kurangi  mulsa setelah 3 -4 minggu atau telah ada 4 helai daun

Pengendalian Gulma

Pengendalian gulma di pre nursery yaitu dilakukan secara maual dengan mencabut gulma yang tumbuh di polybag secara hati-hati agar tidak menggangu pertumbuhan bibit kelapa sawit yang ditanam. Gulma yang telah dicabut dikumpulkan dan dibuang diluar areal pre nursery. Dalam pelaksanaan kegiatan pengendalian gulma juga dapat dikombinasikan konsolidasi bibit yang doyong/miring untuk ditegakkan. Dan juga diamiati adanya serangan hama dan penyakit seperti serangan ulat, jangkrik, bekicot dan mungkin serangan jamur Culvularia. Berikan laporan ke mandor / asisten pembibitan jika telah ada indikasi serangan hama dan penyakit. 
Pengendalian Hama dan Penyakit
Salah satu kunci sukses pengendalian Hama dan Penyakit yaitu adanya deteksi dini atau istilahnya EWS, hal ini juga berlaku di areal pre nursery agar tingkat serangan hama tidak sampai pada level berat, tentunya akan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan bibit. Maka dari itu di areal pembibitan harus dilakukan tindakan pencegahan dan ini sebaiknya diatur dengan jelas di SOP, seperti penyemprotan fungisida dan insektisida secara pada kondisi tertentu. Peralatan untuk pengendalian hama dan penyakit tidak boleh digunakan untuk keperluan lainnya seperti sprayer digunakan untuk pemupukan atau penyemprotan gulma.

Seleksi bibit afkir / abnormal
Diatas telah kami sampaikan bahwa seleksi telah dimulai disaat bibit dalam bentuk kecambah dan selanjutnya waktu seleksi yaitu pada umur bibit 4 - 6 minggu dari tanam dan pada saat bibit akan dilakukan re-planting di Main Nursery. Sehingga pada pre nursery terdapat 3 seleksi yang dilakukan saat kecambah dan selanjutnya 2 tahapan lagi.
Standarnya pada saat seleksi kecambah yaitu 2 % dan saat tahap seleksi 1 dan 2 yaitu antara 5 - 10 %. Oke kita anggap tertinggi yaitu boleh disimpulkan bahwa seleksi bibit di pre nursery hingga siap replanting yaitu sebesar 12 % jika dalam 1 kantong kecambah maka bibit akan menjadi 176 bibit.
Angkat bibit yang masuk dalam kategori afkir / abnormal dan selanjutnya dimusnahkan. Ciri-ciri bibit abnormal pada prenursery akan saya bahas di postingan selanjutnya. Jangan lupa untuk merecord data bibit yang diseleksi dengan baik dan pemusnahan didokumentasikan. 

Pemupukan
Kondisi bibit yang masih kecil tentunya kondisinya rentan jika dosis pupuk yang diberikan tidak tepat atau terlalu tinggi akan menjadikan bibit rusak. Jadi dosis pada pre nursery sangat kecil dan teknis aplikasinya dilakukan dengan penyiraman artinya pupuk dilarutkan dalam air dan selanjutnya air larutan tersebut di siramkan pada bibit.
Pemupukan pertama dilakukan pada bibit umur 4 minggu, bibit diberikan pupuk Urea dengan dosis 30 gr di campur dengan 18 liter air dan disiramkan untuk 400 bibit.

Selanjutnya rotasi pemupukan setiap 1 minggu, bibit diberikan pupuk NPK 15.15.6.4 berikut tabelnya :
Demkian seputar pre Nursery semoga dapat menbantu.

Lihat daftar isi blog Click disini ------->

Berbagi itu asyik.

Comments