Rimpuk atau ada yang menyebut Rumpuk dan Simpuk. Yaitu pekerjaan persiapan /membersihkan lahan dengan cara mengumpulkan kayu hasil tebangan pada tempat yang telah ditentukan. Kayu yang dikumpulkan yaitu ex pekerjaan Imas dan Tumbang/tebang.
Tempat untuk mengumpulkan kayu yaitu yang nantinya menjadi gawangan mati. Selebihnya areal harus bersih untuk memudahkan pekerjaan selanjutnya penanaman LCC, Ajir dan tanam KS. Areal yang bebas kayu melintang juga mudahkan kegiatan panennya ke depan.
Persiapan
1. Alat berat/bulldozer
Jenis Dozer dapat menggunakan D5 maupun D6. Jumlah alat menyesuaikan volume perjaan dan target waktu serta kecepatan tenaga ajir dan tanam.
2. Alat lainnya
Chain saw dan parang, digunakan untuk memotong dahan/cabang atau batang kayu yang terlalu panjang dan menyulitkan dozer.
3. Tenaga kerja
Terdiri dari operator Dozer, operator chainsaw, tenaga kerja pembantu dan pengawas.
Serta dapat juga di siapkan team keamanan, bisa standby dilokasi maupun patroli.
4. Bahan
Batang ajir berbendera dengan tinggi 3 meter.
Berikut teknis pengerjaan Rimpuk :
1. Tentukan gawangan mati untuk tempat pengumpulan kayu.
2. Jika pada blok sebelahnya telah dilakulan rimpuk maka acuan pengukuran penentuan titik gawangan mati.
3. Jika belum ada maka ukur dari MR 3 meter, selanjutkan ukur 1,5 x jarak baris. Contoh jarak baris digunakan adalah 8meter makan titik gawangan mati dari main road yaitu 3 m + 12 m = 15. Ini adalah ajir rimpuk no. 1.
Ajir selanjutnya maka gawangan mati adalah berjarak 2 x jarak baris atau 16 meter dari titik ajir no. 1.
4. Ajir rimpuk ditancap di pinggir collection,
5. Tancap juga ajir pada blok sebelahnya.
6. Jika volume kayu sedikit maka ajir dicabut sebagiannya, atau selang seling.
7. Dorong kayu pada tempat, sesuai ajir.
8. Lebar tumpukan kayu yaitu 3 m.
9. Jika volume kayu banyak lebar tumpukan dapat diperlebar, tapi tetap diluar titik tanam.
6. Jika dahan / kayu cukup besar dapat di cincang/potong.
7. Atau juga batang kayu terlalu panjang bisa di potong.
8. Minimalisir tanah ikut terdorong oleh dozer.
9. Upayakan dozer mendorong kayu dengan sekali dorong untuk mengurangi padatan tanah.
10. Ajir bantu dapat ditambah ditengah blok dengan cara menembak dua ajir di dekat collection untuk memastikan tumpukan lurus pada gawangan mati.
10. Tumpukan dalam satu barisan upayakan di putus/disekat agar jika terjadi kebakaran mudah dipadamkan.
11. Pada areal jurang yang terjal dan curam dan tidak dapat ditanam maka kayu dapat didorong kedalam jurang.
12. Tapi jika areal miring dan masih layak tanam sebaiknya kayi dicincang terlebih dahulu untuk memudahkan dalam mendorong.
13. Tumpukan kayu tidak boleh masuk kedalam sungai dan parit.
14. Kayu juga melintang dijalan.
15. Pelaporan meliputi Jumlah HM dozer dan chainsaw beserta BBMnya, Jumlah Tenaga Kerja, Lemburan, luas di kerjakan.
Sekian. Moga manfaat. Trims.
Berbagi itu asyik.
Lihat daftar isi blok Click disini .....!!!!!
Tempat untuk mengumpulkan kayu yaitu yang nantinya menjadi gawangan mati. Selebihnya areal harus bersih untuk memudahkan pekerjaan selanjutnya penanaman LCC, Ajir dan tanam KS. Areal yang bebas kayu melintang juga mudahkan kegiatan panennya ke depan.
Persiapan
1. Alat berat/bulldozer
Jenis Dozer dapat menggunakan D5 maupun D6. Jumlah alat menyesuaikan volume perjaan dan target waktu serta kecepatan tenaga ajir dan tanam.
2. Alat lainnya
Chain saw dan parang, digunakan untuk memotong dahan/cabang atau batang kayu yang terlalu panjang dan menyulitkan dozer.
3. Tenaga kerja
Terdiri dari operator Dozer, operator chainsaw, tenaga kerja pembantu dan pengawas.
Serta dapat juga di siapkan team keamanan, bisa standby dilokasi maupun patroli.
4. Bahan
Batang ajir berbendera dengan tinggi 3 meter.
Berikut teknis pengerjaan Rimpuk :
1. Tentukan gawangan mati untuk tempat pengumpulan kayu.
2. Jika pada blok sebelahnya telah dilakulan rimpuk maka acuan pengukuran penentuan titik gawangan mati.
3. Jika belum ada maka ukur dari MR 3 meter, selanjutkan ukur 1,5 x jarak baris. Contoh jarak baris digunakan adalah 8meter makan titik gawangan mati dari main road yaitu 3 m + 12 m = 15. Ini adalah ajir rimpuk no. 1.
Ajir selanjutnya maka gawangan mati adalah berjarak 2 x jarak baris atau 16 meter dari titik ajir no. 1.
4. Ajir rimpuk ditancap di pinggir collection,
5. Tancap juga ajir pada blok sebelahnya.
6. Jika volume kayu sedikit maka ajir dicabut sebagiannya, atau selang seling.
7. Dorong kayu pada tempat, sesuai ajir.
8. Lebar tumpukan kayu yaitu 3 m.
9. Jika volume kayu banyak lebar tumpukan dapat diperlebar, tapi tetap diluar titik tanam.
6. Jika dahan / kayu cukup besar dapat di cincang/potong.
7. Atau juga batang kayu terlalu panjang bisa di potong.
8. Minimalisir tanah ikut terdorong oleh dozer.
9. Upayakan dozer mendorong kayu dengan sekali dorong untuk mengurangi padatan tanah.
10. Ajir bantu dapat ditambah ditengah blok dengan cara menembak dua ajir di dekat collection untuk memastikan tumpukan lurus pada gawangan mati.
10. Tumpukan dalam satu barisan upayakan di putus/disekat agar jika terjadi kebakaran mudah dipadamkan.
11. Pada areal jurang yang terjal dan curam dan tidak dapat ditanam maka kayu dapat didorong kedalam jurang.
12. Tapi jika areal miring dan masih layak tanam sebaiknya kayi dicincang terlebih dahulu untuk memudahkan dalam mendorong.
13. Tumpukan kayu tidak boleh masuk kedalam sungai dan parit.
14. Kayu juga melintang dijalan.
15. Pelaporan meliputi Jumlah HM dozer dan chainsaw beserta BBMnya, Jumlah Tenaga Kerja, Lemburan, luas di kerjakan.
Sekian. Moga manfaat. Trims.
Berbagi itu asyik.
Lihat daftar isi blok Click disini .....!!!!!
Comments
Post a Comment