SURVEY PERSIAPAN PEMBUKAAN LAHAN


Setelah pengurusan ijin lokasi atau legalitas lahan (Sertifikat HGU) telah didapat maka selanjutnya melakukan persiapan pembukaan lahan yaitu dilakukannya survey lahan berdasar peta ijin lokasi atau peta HGU. 

Tujuan survei adalah:
  1. Mengidentifikasi batas areal kebun,
  2. Menandai letak jalan Utama (Main Road) dan Jalan Pengumpul (Collection Road), 
  3. Mengetahui kondisi lahan secara global meliputi topografi dan vegetasi.
  4. Memasang pancang utama/kepala

Dari hasil survey ini maka selanjutnya :
  1. Dibuat peta kebun yang akurat sesuai kondisi lapangan.
  2. Menjadi dasar Team legal untuk mengidentifikasi dan penyelesaian kepemilikan lahan di dalam areal ijin lokasi atau HGU.
  3. Pembuatan perencanaan batas areal tanam, 
  4. Peta topografi areal yang meliputi sungai, bukit, rendahan dan areal konservasi yang tidak boleh ditanami,
  5. Dibuat Perencanaan Sistem Drainase.

Peta yang dibuat harus akurat karena ini menjadi dasar perencanaan pembangunan kebun ke depan. Semua data harus dicek dengan sangat teliti. Peta juga harus memberikan informasi yang jelas seperti arah mata angin, legenda dan skala yang tepat.

Peralatan survey :
  1. Theodolit atau alat pengukur kemiringan areal,
  2. Global Positioning System (GPS),
  3. Meteran 100 m,
  4. Kompas,
  5. Kamera digital,
  6. Mesin pemotong (chainsaw dan alat pemeliharaannya) atau parang untuk membersihkan rintisan, 
  7. Ajir kepala dan 
  8. Palu.


Bahan :
  1. Persedian ajir (ukuran 20 mm x 2 m)
  2. Cat warna biru (pancang jalan dan saluran drainase).
  3. Kertas grafik (2.5 mm persegi) dan kertasisometrik A3 untuk membuat peta.

Team Survey :
Disesuaikan dengan bahan atau perlengkapan yang dibawa, biasanya terdiri dari :
  1. Koordinator survey (staff),
  2. Operator GPS (surveyor),
  3. Tenaga kerja (perintis, pembawa perlengkapan)
  4. Tokoh masyarakat setempat.

 Teknis Kerja :
Arah survey yaitu :
  1. Tapal atau batas areal,
  2. Main Road,
  3. Collection Road.
  4. Lebar rintisan yaitu + 1 m,
  5. Jarak pemasangan ajir disesuaikan dengan kondisi topografi, pada areal datar + 20 m sedangkan pada areal yang berbukit + 10 m.
  6. Staff coordinator survey me-record data kondisi lapangan meliputi topografi, vegetasi dan kondisi tanah secara umum.
  7. Selanjutnya data survey disampaikan GIS.
Demikian perihal survey persiapan pembukaan lahan. Setelah hasil survey dibuat maka selanjutnya yaitu pembuatan batas areal.
Sekian semoga bermanfaat. Dan selamat menikmati mati pertualangan di hutan untuk bagi team survey. Terima kasih.

Berbagi itu asyik.

Daftar isi block ------ Click disini.

Comments