Hama Tikus
Tikus merupakan salah satu hama yang dapat merusak tanaman kelapa sawit dengan terus menerus, mulai dari tahap pembibitan, tanaman belum menghasilkan sampai dengan tanaman menghasilkan. Apabila populasi tikus dibiarkan meningkat tanpa langkah untuk pengendaliannya, kerugian besar dapat dialami oleh perkebunan kelapa sawit.
Serangan di pembibitan
Serangan dipembibitan biasanya dilakukan kepada pucuk bibit. Ini dapat mengakibatkan kematian bibit tersebut. Apabila serangan tidak begitu parah, bibit tersebut hanya mengalami stagnasi. Tetapi makin muda umur bibit kelapa sawit (antara umur 1 bulan s.d. umur 5 bulan), makin mudah bibit tersebut mati akibat serangan tikus.
Bibit yang lebih tua (umur 5 bulan keatas) memerlukan serangan berulang kali untuk dapat mematikan bibit tersebut karena batangnya lebih besar.
Serangan tikus di pembibitan biasanya berkonsentrasi pada tempat yang semak dengan gulma, dekat tumpukan kayu, dekat sungai atau guntungan, dekat batas areal dengan tempat tinggal manusia (camp, emplasmen, kampung) dan tempat yang lubang untuk sarang atau tempat terlindung. Biasanya tikus tidak senang dipinggir pembibitan karena tempat tersebut terbuka. Serangannya dilakukan di dalam pembibitan karena tempat tersebut tertutup oleh daun bibit. Ini merupakan satu naluri atau insting alamiah agar aman dari musuh alamiah.
Serangan pada tahap TBM
Serangan pada tahap TBM dilakukan kepada dasar pelepah keliling pohon kelapa sawit TBM 1 s/d TBM2. Apabila serangan diulang terus kepada pohon yang sama, pelepah keliling kelapa sawit jatuh ke permukaan tanah, sehingga dari jarak jauh kelihatan kurang pelepahnya, dan bentuk pada pohon kelapa sawit tersebut menjadi V tajam.
Serangan tikus di lapangan biasanya berkonsentrasi pada tempat yang semak dengan gulma, dekat tumpukan kayu, dekat sungai atau guntungan, dekat tempat batu, dekat batas areal dengan tempat tinggal manusia (camp, emplasemen, kampung), dekat tanaman kelapa sawit yang telah berproduksi, dekat lading padi dan tempat yang ada lubang untuk sarang atau tempat berlindung.
Apabila populasi tikus tinggi, serangan pada tanaman boleh terjadi secara skala luas, dengan banyak pohon yang mengalami stagnasi atau kematian. Akibat daripada ini, biaya sisip meningkat, disamping itu ukuran tanaman menjadi tidak merata karena penyisipan dan pohon yang mengalami stagnasi. Akibat daripada itu pekerjaan panen (TM 1) menjadi sulit, dan produksi tertunda dari tanaman sisip yang lebih muda umurnya, dan dari pohon yang mengalami stagnasi.
Pohon kelapa sawit yang baru ditanam paling mudah untuk menjadi sasaran serangan tikus, karena dengan kondisi lahan yang bersih waktu penanaman baru merupakan makanan alternative untuk tikus. Jadi, untuk tanaman baru harus berusaha untuk diceking dan dimonitoring secara aktif untuk beberapa bulan untuk mencari gejala serangan tikus. Apabila terlambat diketahui, serangan tikus bisa merusak sampai pucuknya, dengan akibat kematian pohon tersebut.
Untuk tanaman baru harus dilakukan ceking beberapa kali setelah tanam untuk gejala serangan oleh tikus, kemudian putuskan :
- Apakah perlu pasang racun tikus ?
- Apabila perlu pasang racun tikus, apakah secara sektoral atau keseluruhan ?
Untuk tanaman sisip atau sulam sebagai satu langkah awal untuk member perlindungan sementara kepada tanaman baru tersebut, antara lain :
- Dipasang jaring kawat keliling setiap pohon kelapa sawit setelah ditanam. Disamping tikus, kerusakan oleh hama mamalia lain juga dapat dicegah. Kendalanya adalah biaya yang sangat tinggi.
- Dioles batang dan pucuk bibit kelapa sawit dengan ter (TB), bercampur dengan insektisidan Thiodan atau Tamaron yang sangat berbau, sebelum bibit tersebut ditanam. Perlakuan ini hanya bertahan selama 1 s/d 2 minggu tergantung kondisi cuaca.
- Dipasang sekaligus 10 butir racun tikus setelah tanam, sebagai langkah pertama untuk perlindungan maupun pencegahan agar pohon sisipan/sulaman tersebut tidak terserang.
Tanaman yang berumur 2 tahun keatas (TBM 3) sudah cukup besar dan batangnya sudah cukup keras, jadi jarang diserang. Apabila ada serangan, tikus tidak dapat tembus ke pucuknya.
Serangan pada tahap TM
Untuk tanaman yang telah berproduksi (TM), serangan tikus dilakukan kepada buahnya, baik buah matang atau buah belum matang. Biji atau brondol yang gugur dari tandannya kadang-kadang dibawa oleh tikus ke sarangnya atau tempat yang terlindung seperti dibawah tumpukan pelepah, atau gawangan yang semak dengan gulma.
Kerugian yang dapat dialami yaitu kehilangan minyak kelapa sawit mentah (Crude Palm Oil atau CPO) dan kehilangan inti (atau biji) kelapa sawit.
Demikian berbagai serangan tikus di areal pembibitan, TBM & TM. Terima kasih.
Berbagi itu asyik.
Comments
Post a Comment