Saya ingin berbagi pengalaman, yaitu kira-kira tahun 2006 saya di mutasi ke satu afdeling/divisi dengan kondisi gulma yang tidak terkendali terutama piringan dan anak kayu. Mungkin diantara kita masih bingung bagaimana cara mengendalikan gulma jika kondisi hampir semua areal semak, baik saya akan bagi prinsip-primsip pengendalian yang harus diterapkan agar gulma bisa terkendali. Berikut langkah-langkahnya :
- Jangan panik dan motivasi diri sesulit apapun pekerjaan pasti ada solusinya, bersemangatlah bahwa ini tantangan yang menarik dan pasti dengan ending yang memuaskan.
- Lakukan inventarisasi lapangan
- Areal yang telah TM dan TBM
- Skala prioritas dibuat per jenis pekerjaan
- Prioritas dapat di bagi menjadi 1.Berat 2. Sedang 3. Ringan 4. Perlu cek kembali.
- Prioritas 2-4 dapat di tunda atau masuk ke renc bulan berikutnya.
- Prioritaskan pekerjaan :
- Semprot piringan, karena jika piringan semak diareal TBM maka pupuk tidak akan efektif begitu juga di areal TM maka losses panen juga akan tinggi yaitu brondolan tidak di kutib bersih oleh pemanen.
- Di tanaman Menghasilkan (TM) sebaiknya Cyrcle - Path - TPH (CPT) di lakukan bersamaan karena jika piringan bersih namun pasar pikul kotor maka kemungkinan TBS di panen susah dikeluarkan begitu jua TPH yang semak maka kegiatan loading TBS akan banyak brondolan tertinggal di TPH tidak bisa di garuk.
- Lanjutkan penanganan gawangan, apakah gulma mayoritas anak kayu, anak sawit, lalang, pisang, bambu atau lainnya. Lakukan teknis pengendalian sesuai dengan jenis gulma yang ada di lapangan.
- Ketinggian gulma di gawangan, apakah terlalu tinggi ? Tinggi maka tidak mungkin di semprot. Perlu tebas ? jika masih rendah maka bisa langsung di semprot.
- Kerapatan gulma di gawangan ? Jika anak kayu rapat lakukan penyemprotan sebaliknya jika jarang lakukan dongkel.
- Penanganan gulma di gawangan dalam satu blok yang terdapat sebagian tebal dan jarang lakukan maka lakukan lah semprot terlebih dahulu dan di follow up dengan dongkel anak kayu.
- Setelah kita mengetahui gambaran kondisi lapangan dan telah kita tentukan skala prioritas pekerjaan yang di harus dikerjakan maka selanjutnya mulailah menyusun rencana kerja dengan mempertimbangkan :
- Luas areal yang seharusnya di tangani.
- Jumlah dan prestasi tenaga kerja yang tersedia.
- Jumlah hari kerja.
- Bahan dan peralatan yang mampu disediakan.
Disaat pelaksanaan harus dimonitor atau cek dengan seksama apakah teknis pengendalian gulma telah di lakukan oleh tenaga kerja dengan pengawasan mandor dilakukan dengan baik. Kualitas, kuantitas dan prestasi kerja telah sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Lakukan evaluasi terhadap hasil kerja dan koreksi secepatnya pekerjaan yang tidak dijalankan dengan benar. Atau mungkin lakukan perubahan cara kerja jika terdapat cara yang lebih baik sesuai dengan situasi dan kondisi di lapangan.
Sekian yang bisa saya sampaikan sekedar berbagi pengalaman dan semoga dapat bermanfaat.
Terima kasih.
Berbagi itu asyik.
Terima kasih.
Berbagi itu asyik.
Comments
Post a Comment