Cara merawat kebun kelapa sawit (TBM 1)

Perawatan Kelapa Sawit (TBM 1 )


Tanaman belum menghasilkan ( TBM  1) yaitu terhitung setelah tanam hingga tanaman berumur satu tahun yang mana tanaman memerlukan perhatian yang ekstra mengingat tanaman masih baru dilakukan transplanting dari pembibitan ke lapangan dan kemungkinan tanaman stress serta perlu waktu untuk adaptasi lingkungan sehingga diperlukannya perawatan yang baik untuk memacu pertumbuhan tanaman. Dalam masa ini tanaman masih rentan terhadap cuaca, hama dan belum cukup mampu bersaing dengan gulma.


Berikut adalah urutan perawatan setelah tanam dalam satu tahun pertama :

1. Konsolidasi pokok

Setelah tanam kita perlu cek untuk memastikan tanaman telah ditanam sesuai teknis. Lakukan konsolidasi/perbaikan jika terdapat pokok miring atau pokok ditanam terlalu dangkal.

2. Pengendalian gulma

Untuk mengurangi persaingan dalam menyerapan unsur hara maka gulma harus di kendalikan terlebih lalang dan anak kayu. Kendalikan gulma secara sistematis yaitu seperti anak kayu setelah tebas dan gulma tumbuh cukup tinggi untuk disemprot secepatnya disemprot jangan sampai gulma tumbuh terlalu tinggi sehingga terjadi pengulangan pekerjaan tebas. Lakukanlah follow up atau pelaksanaan rotasi selanjutnya pada saat yang tepat seperti setelah semprot lalang lakukan penyemprotan selanjutnya setelah 2 - 3 bulan jangan tunda lalang tumbuh dengan prosentase lebih banyak dan menjadi tua.

3. Pemeliharaan prasarana

Pada TBM 1 pengerasan jalan mulai dilakukan walaupun belum bisa 100% namun secara bertahap hingga TBM 3 sehingga saat panen akses muat TBS menjadi lancar. Jembatan atau gorong-gorong dibangun untuk kelancaran transportasi pemupukan dan antar jemput tenaga kerja.
Pemeliharaan parit untuk menjadikan tanaman tumbuh dalam lingkungan yang sesuai dengan kondiai yang ideal bagi kelapa Sawit yaitu kondisi areal / pokok Kelapa Sawit yang tidak tergenang.

4. Pengawetan tanah dan air

Jenis pekerjaan dimaksud yaitu konsolidasi tapak kuda, pembuatan/pemeliharaan tapak timbun dan rorak.

5. Semprot piringan

Tujuan semprot piringan yaitu untuk tempat ditaburnya pupuk, setiap sebelum pelaksanaan pekerjaan pemupukan kondisi piringan harus bebas dari gulma untuk memastikan pupuk dapat diserap oleh tanaman dengan maksimal.

6. Pemupukan

Pemupukan dilakukan pertama kali yaitu 1 bulan setelah tanam. Jenis pupuk dapat menggunakan pupuk tunggal maupun majemuk. Dosis pupuk akan semakin naik seiring dengan bertambahmya umur tanaman. 

7. Sensus populasi, sisip dan sulam

Sensus populasi ditujukan untuk mengetahui jumlah populasi per ha dan per blok, jumlah pokok mati, pokok abnormal dan titik kosong yang masih memungkinkan ditanam. Selanjutnya dilakukan penamanan kelapa sawit pada titik kosong (sisip) dan penggantian pokok mati dan abmormal (sulam).

8. Pengendalian Hama dan Penyakit

Serangan hama dan penyakit pada umur tanaman kurang dari setahun yang sering terjadi yaitu serangan hama Babi, Tikus dan Kumbang Tanduk. Oleh karena itu tindakan preventif dengan Sensus deteksi dini (EWS) sangat perlu dilakukan dan penanganan serangan walaupun dalam kategori tingkat serangan yang masih tendah tetap perlu dikendalikan.

Demikian perihal perawatan kelapa sawit pada TBM 1. Semoga bermanfaat. Trima kasih.

Berbagi itu asyik.

Comments