Teknis Sensus Produksi kelapa sawit yang Akurat

loading...

SENSUS PRAKIRAAN PRODUKSI atau
BLACK BUNCH CENSUS (BBC)


Sensus prakiraan produksi atau lebih dikenal dengan Black Bunch Census (BBC : Sensus Tandan Hitam) dilakukan untuk taksasi produksi 4 bulan mendatang. Data yang diperoleh dari hasil sensus tersebut dipakai untuk :
  1. Perencanaan pekerjaan panen oleh kebun. 
    1. Perencanaan untuk kebutuhan tenaga kerja panen. 
    2. Perencanaan untuk kebutuhan pengangkutan hasil panen. 
  2. Perencanaan pekerjaan pengolahan oleh pabrik. 
    1. Perencanaan untuk kebutuhan regu tenaga kerja pabrik. 
    2. Perencanaan untuk kebutuhan pengangkutan CPO ke tangki penyimpanan. 
    3. Perencanaan untuk pengiriman CPO lewat kapal tangki ke refinery, sesuai dengan kapasitas tangki penyimpanan CPO. 
    4. Perencanaan untuk pemasaran CPO sesuai dengan kapasitas tangki penyimpanan CPO. 
  3. Pemasaran CPO ke depan (Futures Trading) oleh kantor pusat.

Lokasi dan Pokok di Sensus

  1. Pokok di sensus yaitu pokok mewakili artinya pokok disensus tidak pokok sisip/sulam jika jumlah pokok sulam dalam block di sensus dalam jumlah kecil. 
  2. Intensitas pokok disensus yaitu minimal 5 % atau 10 %, artinya jika 5 % yaitu 1 jalur sensus mewakili 20 jalur KS dan jika intensitas 10 % yaitu 1 jalur sensus mewakili 10 jalur KS.
  3. Setiap jalur sensus diberi tanda. Standar tanda nomor BBC yaitu : 
    1. Dasar : Warna kuning. 
    2. Huruf : Warna Hitam 
  4. Jika kondisi berbukit atau bergelombang dimana jalur KS terdapat teras di tengah block maka jalur sensus di belokkan dan pokok di beri tanda / cat arah sensus. Atau jalur sensus dapat di pindah pada jalur KS lainnya 
  5. Jalur dan pokok disensus tidak boleh berubah-ubah agar analisa produksi lebih tepat. 
  6. Peta sensus harus dibuat agar memudahkan tenaga/pemimpin baru dalam bekerja. 

Bunga dan Buah di sensus 

  1. Bunga jantan disensus dikategorikan menjadi 2 yaitu :
    1. Bunga jantan segar yaitu bunga jantan yang masih segar baik yang baik tertutup oleh seludang maupun yang telah terbuka dimana pada tangkai bunga masih terlihat segar. 
    2. Bunga jantan kering yaitu bunga jantan yang telah kering dan masih dalam kondisi baik, bunga jantan kering yang telah lepas/jatuh atau yang akan jatuh tidak dihitung.
  2.  Buah hitam dihitung dimulai dari buah yang telah hitam mengkilat sampai dengan buah yang masak. 
  3. Pemisahan buah/tandan hitam yang diperkirakan akan matang dalam bulan ke-1 hingga bulan ke-4 di dasarkan kepada tingkat kesempurnaan brondolan dari ukuran brondolan masak lepas dan warna buah yaitu :
    1. Bulan ke-4 : brondolan telah terbentuk 25 % warna hitam mengkilat.
    2. Bulan ke-3 : brondolan telah terbentuk 50 % warna hitam mengkilat.
    3. Bulan ke-2 : brondolan telah terbentuk 75 % warna hitam ke-unguan.
    4. Bulan ke-1 : brondolan telah terbentuk 100% warna hitam ke-merahan. 
  4. Cara penghitungan buah hitam yaitu dengan menghitung semua buah hitam selanjutnya hitung buah hitam perkiraan bulan per bulan, cros cek apakah jumlah buah hitam sama dengan penjumlahan perkiraan buah hitam bulan per bulan.


Waktu pelaksanaan

  1. Periode sensus yaitu Januari– April, Mei–Agustus dan September–Desember.
  2. Pelaksanaan yaitu setelah panen terakhir untuk bulan tersebut atau block yang akan dipanen pada tanggal 1 bulan berikutnya / periode sensus berikutnya telah di sensus sebelum dipanen.
  3. Data yang diperoleh berlaku untuk 4 bulan ke depan.
  4. Pengawas dan Tenaga kerja
  5. Jumlah tenaga kerja yang perlukan untuk satu team sensus yaitu 2 orang dengan pembagian tugas :
    1. Orang kesatu : menghitung bunga jantan (kering dan segar) dan mencatat / memasukkan data (bunga jantan dan buah hitam dihitung ke dalam blanko sensus).
    2. Orang kedua : menghitung buah hitam (bulan 1, 2, 3 & 4) dan menyampaikan ke orang kesatu.
  6. Syarat-syarat tenaga sensus yaitu :
    1. Jujur
    2. Tidak buta warna atau mempunyai penglihatan yang baik.
    3. Dapat berhitung.
    4. Dan telah diberikan traning.
  7. Pengawas berfungsi mengarahkan pekerjaan dan memastikan tenaga kerja telah bekerja sesuai teknis, jika team yang bekerja cuma 1 maka pengawas dapat menggantikan fungsi salah satu tenaga kerja.
  8. Pengawas yang dipakai harus cukup senior / berpengalaman dan sudah diberi training intensif untuk pelaksanaan sensus tersebut.
  9. Jumlah tenaga sensus yang optimal untuk dibawa oleh seorang pengawas adalah 4 s/d 6 orang.
  10. Pengawas juga berfungsi untuk merekap / menjumlah data dari lapangan.
  11. Jika perlu dapat ditambahkan 1 orang tenaga khusus merekap data dari lapangan di kantor.
  12. Prestasi tenaga kerja yaitu 30 ha per team sensus (2 TK dan 1 Pengawas) 

Alat dan Administrasi

  1. Alat kerja yang digunakan yaitu galah yang nantinya diletakkan sebagai tanda pada buah pertama dihitung, untuk menghindari over penghitungan.
  2. Ball point, untuk mencatat data di lapangan (tidak dibenarkan memakai pensil atau spidol yang luntur terkena air).
  3. Blanko Data Sensus Produksi dan Rekap Sensus Produksi per block untuk buah hitam dan bunga jantan.
  4. Plywood seukuran blanko sensus digunakan untuk alas menulis dilapangan, dapat dibeli ditoko ATK sudah dilengkapi penjepit kertas.
  5. Pipa 2” seukuran panjang kertas dengan diberi tutup pada kedua sisinya dari bekas sandal jepit atau lainnya. Digunakan untuk menyimpan data jika cuaca hujan. Atau dapat menggunakan sarana lain agar data tetap aman dari cuaca.
  6.  Tanda-tanda yang di pakai saat pengisian blanko Data Sensus Produksi :
    1. AB : Pokok abnormal
    2. TBM : Pokok TBM
    3. MT : Pokok mati
    4. X : Titik kosong
  7. Kesepakatan penyelesaian data : pelaksanaan sensus, penghitungan dan perekapan data di Divisi dan Kantor Induk, pengiriman data/laporan. 

Persiapan

  1. Rapat koordinasi kerja, Manager, Askep, Asisten Manager dan KTU dengan agenda teknis sensus dan persiapan sensus.
  2. KTU melalui administrasi produksi menyiapkan blanko sensus sesuai keperluan dan selanjutnya tunjuk salah satu orang bagian administrasi produksi untuk menginput data sensus dari lapangan ke computer.
  3. Kadiv membuat rencana block yang akan disensus berdasar rotasi panen terakhir dan diperiksa oleh Askep.
  4. Kadiv menyiapkan pengawas dan tenaga sensus.
  5. Kadiv pastikan jalur sensus telah diberi tanda dan tidak hilang.

Pelaksanaan dan Pengawasan Sensus 
  1. Waktu sensus harus tepat yaitu setelah rotasi panen pada bulan itu dan sebelum memasuki panen rotasi selanjutnya pada bulan berikutnya.
  2. Alat kerja, alat tulis dan blanko sensus telah siap.
  3. Berikan arahan kepada pengawas dan tenaga kerja meliputi :
    1. Tujuan sensus,
    2. Arah sensus,
    3. Jalur sensus,
    4. Cara hitung bunga jantan dan buah hitam serta perkiraan bulan per bulan,
    5. Cara input data ke blanko.
    6. Jumlah rencana jalur dan pokok disensus.
  4. Pastikan pengawas dan tenaga kerja paham/mengerti, dan berikan contoh penghitungan/sensus.
  5. Cek start jam kerja dan tempat mulai kerja, untuk memonitoring kecepatan kerja.
  6. Amati cara pengawasan oleh mandor, yaitu mandor harus memastikan keakuratan perhitungan jumlah bunga dan buah hitam dihitung, dengan cara mengcros-cek hasil perhitungan tenaga sensus. Dan mandor harus dampingi tenaga sensus pada jalur-jalur yang sulit/ekstrim seperti pada teras dan lainnya.
  7. Amati apakah jalur sensus cukup mewakili area tersebut, jika tidak maka cari jalur yang mewakili dan selanjutnya pindahkan nomor BBC agar sensus ke depan tidak salah.
  8. Amati pelaksanaan kerja oleh tenaga kerja apakah :
    1. Cara kerja betul sesuai petunjuk yang di sampaikan?
    2.  Cukup cepat?
    3.  Perlu di rubah cara kerja? Ada cara yang lebih efisien dan efektif?
  9.  Amati apakah pekerjaan di atur secara sistemis, yaitu :
    1. Menuju ke suatu arah.
    2.  Pembagian tugas tenaga kerja sesuai dengan arahan.
  10.  Amati keamanan daan keakuratan data yaitu :
    1. Apakah alat tulis digunakan tidak luntur jika terkena air ?
    2. Apakah telah disiapkan alat untuk melindungi data jika saat hujan ?
    3. Apakah data langsung dimasukkan ke blanko karena jika ditulis tidak langsung pada blanko dikhawatirkan salah dalam memindah data ?
    4. Apakah cara input data sudah benar ?
  11. Cek pokok yang sudah sensus hitung jumlah bunga, buah hitam dan penyebarannya cros-cek dengan hasil sensus tenaga kerja.
  12. Sebaiknya block yang akan dipanen pada awal bulan/rotasi pertama disensus terlebih dahulu.
  13. Pastikan block yang dipanen pada rotasi I telah disensus jika karena kondisi tertentu sehingga terpaksa sensus berbarengan dengan panen maka buah dipanen dimasukkan dalam buah dihitung bulan pertama.
  14. Data sensus selanjutnya dihitung dan direkap dikantor divisi dan diinput ke computer di kantor induk oleh bagian administrasi produksi.
  15. BJR yang digunakan dengan melihat kondisi buah dilapangan yaitu apakah cenderung BJR sedang naik atau turun. Jika naik maka BJR dapat dipakai BJR bulan terakhir atau dapat dinaikkan dan jika BJR cenderung turun maka BJR dipakai BJR s/d bulan ini atau dapat diturunkan sesuai lapangan.
  16. Setelah data selesai diinput maka diserahkan ke KaDiv untuk diperiksa dan dikonsultasikan dengan Askep. Sebaiknya dalam rapat finalisasi BBC agar tidak menyita waktu yang lama. Selanjutnya data di konsultasikan dengan Manager untuk mendapat persetujuan.
  17. Data didistribusikan kepada bagian-bagian yang memerlukan oleh KTU.
  18. Apabila realisasi panen ternyata jauh dari prakiraan produksi, kemungkinannya :
    1. Apakah prosentase jumlah pokok disensus mencukupi ? karena semakin kecil prosentase jumlah pokok disensus maka tingkat keakuratan sensus semakin kecil. Tingkat keakuratan biasanya 95- 105 %.
    2. Jalur sensus tidak mewakili.
    3. Tenaga sensus belum terampil.
    4. Tenaga sensus salah taksasi bulan panennya untuk tandan yang dihitung.
    5. Mutu kerja kurang baik, pengawasan yang kurang baik dan kurang pengontrolan oleh KaDiv.
    6. Mutu panen kurang baik sehingga banyak buah yang tertinggal diatas pokok atau di piringan.
    7. Interval panen terlambat.
    8. Ini ada hubungan dengan kehadiran tenaga kerja panen, hujan, musim cuti/hari besar, musim produksi tinggi.
    9. BJR berubah atau tidak tepat.
    10. Salah perhitungan oleh Divisi.
    11. TBS dicuri orang.
    12. Populasi tikus yang tinggi, sehingga banyak buah dimakan.
    13.  Kesulitan sensus karena pokok yang tinggi.
    14. Pengaruh cuaca
    15. Buah kelapa sawit menjadi matang lebih cepat apabila curah hujan tinggi, dan sebaliknya pada musim kemarau buah lebih lambat menjadi matang.
    16. Faktor manusia lainnya (?)
  19. Untuk beberapa factor terutama :
    1. CUACA
    2. FAKTOR MANUSIA
    3. ANTISIPASI INTERVAL PANEN TERLAMBAT
    4. POKOK TINGGI
  20. Perlu disesuaikan hasil Sensus Prakiraan Produksi : Dikurangi atau ditambah tonnase prakiraan, sesuai factor diatas. 

Semoga bisa dimengerti, terima kasih.

Berbagi itu asyik

Comments