TEKNIS TANAM KELAPA SAWIT
Salah satu faktor untuk meraih produksi kelapa Sawit yang optimal dalam budidaya kelapa sawit yaitu menerapkan teknis penanaman yang benar.
Banyak pembangunan budidaya kelapa sawit kurang memperhatikan kualitas tanam karena hanya mengejar luasan tanam. Target waktu dan luasan tanam menjadi perhatian pelaksana di lapangan.
Teknis penanaman memperhatikan persiapan lahan, pengajiran, kualitas dan transportasi bibit, cara penanaman.
Dalam postingan ini dibahas lebih fokus pada cara tanam, konsolidasi dan sisip sulam. Dan kita memposisikan diri sebagai seseorang yang bertanggung jawab dalam team tanam Kelapa Sawit.
Persiapan lahan
Kualitas Land Clearing sebagai persiapan lahan sangat mempengaruhi kualitas tanam. Beberapa hal yang kita pastikan bahwa kualitas LC dinilai baik sehingga akan mendukung kualitas tanam kelapa sawit yaitu :
- Lahan bebas dari tegakan vegetasi awal,
- Pada titik tanam tidak berserak kayu hasil tebangan melainkan telah dirimpuk,
- Rimpukan tidak terlalu tinggi dan disusun rapi pada jalur rimpukan yang benar
- Pada areal miring telah di buat teras kontur,
- Pastikan teras bertemu jalan,
- Lebar teras dan kemiringan teras sesuai teknis pembuatan teras,
- Areal tidak dalam kondisi banjir atau parit drainase telah berfungsi dengan baik,
- Lahan yang telah ditanam LCC maka jalur tanam telah semprot,
Pengajiran
Kualitas dan beberapa hal yang perlu cek yaitu :
- Pastikan jarak tanam dan jarak baris sesuai dengan kebijakan management,
- Cek apakah ajir tanam apakah lurus dilihat ke arah mata lima di beberapa titik,
- Cabut ajir yang tidak boleh ditanam diantaranya terlalu dekat dengan jalan dan sungai,
- Pastikan ajir bantu telah dicabut semuA,
- Amati apakah ada ajir yang roboh karena cuaca atau angin dan didirikan lagi lalu tancap pada titik yang benar,
Persiapan Tanam
1. Bibit Kelapa Sawit
Kesiapan bibit harus diperhatikan dengan baik semakin baik bibit yang disiapkan maka kualitas tanaman kedepannya akan semakin baik. Untuk itu perhatikan beberapa hal sebagai berikut :
- Sumber bibit, harus jelas dan bersertifikat.
- Bibit kelapa sawit berjenis Tenera.
- Pastikan bibit normal dan sehat.
- Umur bibit cukup yaitu antara 8 - 12 bulan.
- Dilakukan pruning akar minimal 2 minggu sebelum di droping ke lapangan,
- Dilakukan prining daun untuk menghidari penguapan.
- Pruning daun membentuk huruf V.
- lakukan penyiraman di terminal bibit.
- Bibit ditermal harus tetap berdiri tegak.
- Perhatikan cara tenaga kerja turun naikkan bibit tidak boleh dibanting.
- Perhatikan cara tenaga ecer bibit ke dalam block tidak boleh di tarik pada batang ataun daun.
- Cek kembali bibit sebelum diecer untuk antisipasi adanya bibit abnormal.
- Hitung dan catat bibit didroping dan ditanam.
2. Pupuk Dasar
Yaitu pupuk yang berikan bersamaan dengan tanam. Jenis pupuk adalah Phospate, jika menggunakan Rock Phospate (RP) dosisnya sebesar 500 gram per pokok dan jika menggunakan TSP maka dosis per pokok adalah 300 gram.
Siapkan pupuk sesuai jumlah bibit rencana ditanam, dan bawa pupuk ke lapangan sebanyak rencana bibit ditanam hari itu dikali dosis per pokok. Membawa pupuk berlebihan ke lapangan dapat berakibat hilangnya pupuk dan tidak aman terhadap cuaca.
Untuk memastikan dosis per pokok buatlah takaran sesuai dosis per pokok dan takaran dikalibrasi terlebih dahulu. Takaran dibuat sejumlah tenaga tanam ditambah 20 % untuk mengantisipasi hilang atau rusaknya takaran di lapangan.
3. Peralatan tanam
Disesuaikan dengan kondisi tanah dan kebiasaan tenaga kerja namun umunya adalah Cangkul dan Gancu untuk membuat lobang tanam. Dan sebaiknya tenaga kerja juga membawa parang untuk menyobek plastik polybagnya.
4. Tenaga Kerja
Kualitas dan kuantitas tanam sangat tergantung pada tenaga kerja tanam untuk itu siapkan tenaga sebaik mungkin, bukan asal tenaga yang penting bibit bisa tertanam. Syarat-syarat untuk menjadi tenaga tanam harus dipenuhi untuk memastikan kualitas tan dapat dicapai. Disyaratkan seorang tenaga tenaga harus :
- Sehat jasmani dan rohani.
- Mampu bekerja setiap hari.
- Telah diberikan training tanam KS.
- Siap mengikuti arahan mandor atau atasannya.
- Prestasi tanam sesuai standar.
- Tidak dibawah umur.
- Melengkapi persyaratan administratif.
Jenis kelamin tidak menjadi acuan, terkadang perempuan pun mampu melakukan pekerjaan ini bahkan kualitasnya bisa lebih baik dari seorang laki-laki karena sifat telatennya seorang perempuan.
Jumlah tenaga kerja yang disiapkan dengan menghitung jumlah bibit rencana ditanam setiap hari dibagi prestasi tanam rata-rata tenaga kerja.
5. Alat Transportasi
Dalam kegiatan tanam kelapa sawit tentunya diperlukan alat transportasi untuk mengangkut bibit, pupuk dan tenaga kerja. Jenis unit yang digunakan disesuaikan dengan kondisi jalan dan beban angkut apakah dengan unit kecil seperti pick up, unit truck dan juga bisa alat berat seperti traktor.
Dan jumlah unit transpot disesuaikan dengan volume yang akan diangkut dan kemampuan / kapasitas angkut per ritnya.
6. Camp atau barak
Hal ini disesuaikan dengan kemampuan perusahaan dalam menyediakannya. Camp dimaksudkan untuk tempat tinggal sementara dilapangan, pada umumnya diawal pembangunan kebun kelapa sawit kondisinya masih sangat sederhana bahkan dalam beberapa tempat camp bahkan hanya dari terpal.
Pelaksanaan dan Teknis Tanam KS
Setelah semua persiapan tanam telah siap selanjutnya kita akan menanam Kelapa Sawit :
- Pengawas tanam untuk mengecek dan memastikan ajir tanam telah benar dan ajir bantu serta titik tanam tidak boleh ditanam ajirnya telah dicabut.
- Cek kesiapan bibit baik jumlah dan kondisi bibit.
- Kumpulkan tenaga kerja untuk diberikan arahan kerja.
- Atur tenaga kerja, bagi tenaga kerja setiap jalur tanam 1 orang tenaga kerja.
- Selanjutnya membuat lubang tanam,
- Sebelum lobang digali tenaga kerja haris memastikan bahhwa ajir pada posisi yang benar dengan menembak ajir ke arah mata lima.
- Jika ajir roboh maka dirikan ajir dengannl mengangkat ujung ajir berbendera dan ujung satunya tetap di tanah dan ditembak sebagai mana point 6.
- Besarnya lobang tanam menyesuaikan polybag yang digunakan yaitu lebar 50 x 50 cm dalam 40 cm.
- Pisahkan tanah top soil dan bottom soil.
- Ecer bibit sejumlah lobang digali.
- Pastikan bibit yang diecer tetap dalam posisi berdiri. Dan cara panggul bibit benar.
- Tanam bibit dengan menabur pupuk terlebih dahulu.
- Sebagian dosis pupuk ditabur dalam lobamg tanam dan sebagian ditabur pada tanah ex galian.
- Lepaskan plastik polybag.
- Masukkan bibit kedalam lobang tanam.
- Dirikan bibit, jika bibit miring tanah dimiringkan dan bibit tetap berdiri.
- Masukkan tanah lapisan atas / top soil pada rongga sisi lobang.
- Padatkan setelah setengah lobang terisi dengan menggunakan gagang cangkul.
- Isi kembali lobang tanam hingga penuh dan dipadatkan dengan menginjak tanah urugan.
- Tancap kan batang ajir disisi bibit ditanam dan letakkan plastik polybag diujung batang ajir atau ujung pelepah yang keras sebagai tanda bahwa plastik telah dibuka.
- Lanjutkan penanaman hingga selesai.
- Jika pada titik ajir adalah batu atu tunggul/akar kayu ajir dapat dipindah searah jalur tanam yaitu arah timur barat.
Pengawasan
- Pastikan tenaga kerja bekerja sesuai teknis tanam kelapa sawit.
- Arah kerja tenaga yaitu dari dalam block mengarah ke luar block.
- Pastikan pupuk diberikan sesuai dosis.
- Pastikan bibit tertanam semua.
- Pastikan lobang tanam sesuai teknis.
- Pastikan bibit berdiri tegak.
- Patikan pruning daun cukup dan berbentuk V.
- Pastikan tanah urug cukup padat.
- Bibit ditanam tidak terlalu dan dan terlalu dangkal.
- Ajir ditancap dan plastik polybag digantung di ujung ajir.
Administrasi
Catat jumlah bibit ditanam, pupuk yang digunakan dan tenaga kerja serta prestasi setiap tenaga kerja untuk perhitungan upah.
Kesimpulan
Kualitas tanam di pengaruhi banyak hal sehingga semuanya harus dipastikan dilakukan dengan benar. Janganlah hanya mengejar luasan tanam perhatikan kualitas dan cuaca.
Demikian perihal tanam kelapa sawit. Semoga bermanfaat dan mohon maaf jika ada salah. Terima kasih.
Berbagi itu asyik.
Comments
Post a Comment