Pemupukan bertujuan untuk menyediakan hara yang cukup dan seimbang untuk pertumbuhan vegetatif yang sehat sehingga menghasil Tandan Buah Segar (TBS) optimal dan pokok yang yang tahan terhadap hama dan penyakit. Jumlah pupuk yang diberikan sesuai dengan kebutuhan tanaman atau tidak berlebih hal ini berkaitan dengan biaya dimana pemupukan merupakan biaya terbesar dalam budidaya kelapa sawit. Karena biaya yang besar harus dikeluarkan dan sangat pentingnya hara bagi tanaman untuk menghasilkan produksi yang tinggi maka pemupukan harus dilakukan dengan benar baik jenis pupuknya, dosis, cara aplikasi dan waktu yang tepat.
Dalam postingan ini saya bahas waktu aplikasi pemupukan yang tepat,
Waktu pemupukan sangat mempengaruhi tujuan dari apliksasi pemupukan, maksudnya adalah jika kita salah melakukan aplikasi pemupukan pada waktu yang salah maka hara yang ingin kita berikan kepada pokok kelapa sawit tidak dapat diserap oleh kelapa sawit atau mungkin juga hara menjadi terbuang.
Secara umum waktu yang tepat untuk dilakukan pemupukan adalah disaat cuaca yang mendukung yaitu musim hujan. Dalam ini menurut saya waktu yang tepat bukan hanya melihat dari sisi cuaca namun juga dilihat dari sisi pokok kelapa sawit itu sendiri yaitu kapan pokok kelapa sawit siap menerima pupuk/hara.
Selanjutnya kita perlu tahu losses yang diakibatkan karena dilakukan pemupukan pada waktu yang tidak tepat.
- Cuaca yang kering, banyak rekomendasi mengatakan berbeda-beda seperti dengan panduan dikatakan bulan kering yaitu jika curah hujan < 60 mm/bulan ada juga dengan panduan jika terjadi kemarau selama 2 bulan maka pupuk dihentikan dibulan ketiga. Mengapa pemupukan tidak boleh dilakukan pada bulan kering karena akan terjadi penguapan pupuk yang diberikan sehingga terjadi losses dan dosis yang diberikan pun tidak sesuai lagi sesuai kebutuhan tanaman.
- Curah hujan tinggi, pada cuaca ini pupuk akan tercuci atau leaching sehingga pupuk yang diberikan menjadi sia-sia.
Oleh karena itu aplikasi pupuk yang dilakukan dengan cara menabur pupuk pada tanah maka konsentrasi kita yaitu memastikan kondisi tanah yang lembap pada tempat ditaburnya pupuk karena pupuk akan cepat terurai dan meresap ke dalam tanam selanjutnya hara akan diambil oleh akar lebih cepat. Berikut kami sampaikan beberapa hal mengenai waktu aplikasi yang tepat :
- Pupuk tidak boleh diberikan selama cuaca sangat kering (terutama untuk pupuk Urea atau berbasis-Urea).
- Bulan terbaik untuk pemberian pupuk mungkin sewaktu diduga terjadi hujan yang tersebar merata 100-200 mm per bulan.
- Curah hujan > 300 mm: Pupuk yang mudah larut seperti Urea, ZA, Kieserit, MOP, TSP, CuSO4, ZnSO4 dan HGFB tidak tepat untuk diaplikasi karena berpotensi losses tinggi melalui proses pencucian, aliran permukaan dan erosi
- Pupuk yang lambat terlarut (contoh: RP dan Dolomit) dapat diaplikasi pada kondisi curah hujan tinggi, walaupun kehilangannya 3-5% tetapi masih dapat terjadi lagi losses oleh aliran permukaan atau erosi tanah, terutama pada daerah miring.
- Pada umumnya, semua pupuk diaplikasi pada bulan dengan curah hujan cukup (60 – 300 mm), saat itu tanah cukup basah (tidak jenuh) sehingga memudahkan terpenuhinya unsur hara.
- Pada TBM, frekuensi aplikasi adalah sebagai berikut :
• TBM umur 1 tahun : 4 kali aplikasi/tahun
• TBM umur 2 tahun : 3 kali aplikasi/tahun.
Waktu pemupukan pada TBM selain ditentukan oleh umur (bulan setelah tanam) juga harus diperhatikan curah hujan (yang mencukupi). - Pada TM, frekuensi aplikasi adalah sebagai berikut :
• TM : 2 - 3 kali aplikasi/tahun - Untuk pemupukan TM :
- Aplikasi pertama Januari s/d Maret
- Aplikasi kedua Mei - Agustus
- Aplikasi ketiga Oktober - Desember pada setiap tahun berjalan.
- Pemupukan N & K agar selalu diusahakan untuk memupuk menjelang akhir dan awal musim hujan. Pada periode yang amat kering hindarkan pemupukan urea agar tidak terjadi kehilangan yang berlebihan karena penguapan amonia.
- Apabila pada saat pelaksanaan pemupukan terjadi periode hujan yang lebat maka agar dipilih pemupukan TSP/SP-36, fosfat alam, atau dolomit yang praktis tidak tercuci (tidak terjadi leaching).
- Pada prinsipnya, pemupukan dengan Urea, TSP/SP-36 (atau RP), MOP dan kiserit diusahakan agar dapat sekaligus diselesaikan per blok/kompleks. Jangan melakukan sistem pemupukan seluruh divisi/kebun dengan satu jenis pupuk saja sampai selesai lalu baru disusul dengan jenis pupuk yang kedua, ketiga dan seterusnya. Hal demikian bukan saja bisa mengurangi efisiensi pupuk
- Pada TBM dan TM s/d umur 5 tahun, kapur pertanian dan dolomit dapat diberikan setiap waktu namun harus diperhatikan bahwa selang waktu pemberiannya dengan pupuk urea ± 2 bulan.
Berbagi itu asyik.
ReplyDeletePT. BASMAA KURNIA UTAMA
Jual :
1. Dolomite
2. CaCo3 Powder
3. Qiuck Lime/Kapur Tohor CaO
4. Hydrated Lime Ca(OH)2
Hubungi :
+62 822 11855757, 085329475858