Dampak antagonisma hara pada tanaman kelapa sawit




Antagonisma Hara

Pupuk sebagai sumber hara bagi tanaman yang diberikan untuk mencukupi kebutuhan hara agar produksi yang dihasilkan maksimal. Biaya yang di keluarkan untuk pemupukan sangat besar yaitu bisa mencapai 40 % dari total biaya per kg TBS. Oleh karena itu aplikasi pemupukan harus tepat dengan mengikuti teknis
pemupukan yang benar dan teruji. Setiap pupuk dengan kandungan haranya mempunyai sifat dan karakteristik yang berbeda-beda sehingga terdapat dampak antagonis atau saling bertolak belakang antara pupuk satu dan lainnya, maksudnya jika satu pupuk dan pupuk lainnya diaplikasikan dalam satu waktu dan tempat yang sama maka salah pupuk tidak dapat diserap oleh tanaman secara maksimal atau hilang bahkan ada yang berakibat buruk bagi tanaman seperti keracunan. Berikut adalah beberapa dampak antagonis yang kami ketahui :

Dampak Antagonis antara Pupuk Amonium (N) dan Alkali
Pupuk amonium seperti Amonium Sulfat, Amonium Klorida dan Amonium Nitrat dipasaran dikenal dengan Urea dan ZA harus diberikan kurang-lebih 3 - 4 minggu sebelum pemberian pupuk alkaline seperti Kisirite, dolomit atau super dolomite dan Abu Janjang kosong (Bunch Ash).

Pemberian pupuk-pupuk tersebut dalam waktu bersamaan dapat mengakibatkan hilangnya nitrogen dalam jumlah besar melalui penguapan. Interval tidak diperlukan apabila lokasi penempatan pupuk amonium dan alkaline berbeda. Sebagai contoh pupuk Urea ditabur di piringan sedangkan Pupuk Kiserite di pupukkan di tumpukan pelepah maka jarak antar kedua pupuk yang berdekatan tidak menjadi masalah. Sebaliknya jika kedua pupuk sama-sama ditabur di tumpukan pelepah atau piringan dalam waktu yang berdekatan maka dampak antagonis bisa terjadi.

Dampak Antagonis antara Pupuk Kalium (K) dan Magnesium (Mg)

Pupuk kalium seperti Muriate of Potash (Kalium Klorida), Sulphate of Potash (Kalium Sulfat) dan Abu Janjang (Bunch Ash) tidak boleh diberikan bersama dengan pupuk magnesium seperti Kieserite atau Ground Magnesium Limestone (GML) sehubungan dengan dampak antagonis antara K dan Mg serta Ca (Catatan: Kalsium terdapat dalam GML dan GRP). Interval minimal kurang-lebih 4 minggu diperlukan untuk meminimalkan dampak ini. Bilamana memungkinkan, K harus diberikan terlebih dahulu.

Pupuk Boron (B)

Salah satu kebijakan yang pernah di ambil oleh salah satu GM suatu perkebunan bahwa jarak Pupuk Boron (HGFB, Borate, NB-47) adalah 2 minggu setelah aplikasi pupuk lainnya dan setelah pupuk Boron di aplikasikan jarak 2 minggu baru bisa diaplikasikan pupuk lainnya. Memang hal ini ada yang kurang sependapat namun menurut hemat kami tidak ada salahnya karena kebijakan diambil pastinya ada dasar teorinya.


Demikian penjelasan dampak antagonis hara bagi tanaman kelapa sawit sekedar pengetahuan kami, semoga bermanfaat. Terima kasih.

Berbagi itu asyik.

Untuk melihat daftar isi blog Klik disini <------->

Comments