Perkebunan kelapa sawit mampu hemat air dan melestarikan cadangan air tanah

Persepsi yang berkembang di tengah masyarakat bahwa kelapa sawit rakus air. Ini adalah persepsi tidak benar yang sengaja di isukan untuk menyerang industri Crude Palm Oil yaitu mereka mengkampanyekan anti sawit. Semua itu dalam rangka persaingan industri minyak nabati antara minyak kelapa sawit dengan minyak biji matahari, minyak jagung dan lainnya.

Para ahli telah meneliti mengenai kebutuhan air di setiap tanaman dan berikut adalah penjelasannya.



Kebutuhan air tanaman kelapa Sawit dibanding tanaman lain.

  1. Tanaman bambu dan lamtoro = 3.000 mm per tahun
  2. Akasia perlukan 2400 mm per tahun
  3. Sengon 2300 mm per tahun
  4. Pinus dan karet 1300 per tahun
  5. Sedangkan kelapa Sawit hanya 1.104 mm per ha.
Data tersebut di atas menunjukkan bahwa Kelapa Sawit relatif lebih sedikit memerlukan air.

Evapotranspirasi

Adalah keseluruhan jumlah air dari permukaan tanah dan vegetasi yang diuapkan kembali ke atmosfir yang dipengaruhi oleh iklim dan vegetasi.

Bersasarkan penelitian Pasaribu H, Mulyadi A, Tarumun S (2012) bahwa nilai nilai prosentase evapotranspirasi yang terjadi di perkebunan kelapa sawit yaitu sebesar 40 %  dari curah hujan tahunan. 

Nilai posentase evapotransporasi tersebut lebih kecil dibandingkan dengan Mahoni sebesar 58 % dan Pinus sebesar 65 %.

Perkebunan Kelapa Sawit memiliki Konservasi Tanah dan Air

Struktur pelepah Kelapa Sawit

Mekanisme struktur pelepah daun kelapa sawit yang berlapis-lapis mampu menaungi permukaan tanah hampir 100 % sejak kelapa Sawit berumur muda.

Sistem perakaran Kelapa Sawit

Sistem perakaran serabut pohon Kelapa Sawit yang massif, luas dan dalam adalah biofori alamiah yang mampu mempercepat peresapan air ke dalam dalam sehingga nilai prosentase evapotranspirasi lebih baik.

Mekanisme tata kelola lahan

Konservasi tanah dan air di perkebunan kelapa sawit telah di lakulan dari pembukaan lahan hingga tanaman telah berproduksi diantaranya adalah :

  1. Pembuatan teras pada lahan yang miring.
  2. Pembuatan tapak kuda.
  3. Penanaman tanaman penutup tanah / cover crop.
  4. Penanaman Vertiver pada areal rawan erosi.
  5. Pembuatan rorak benteng di areal miring.
  6. Pembuatan drainase dalam water management.
  7. Penempatan pelepah melawan contur.

Berdasarkan penelitian para ahli dan mekanisme tata kelola kebun sudah jelas bahwa tanaman kelapa sawit tidak rakus terhadap air melainkan relatif lebih hemat dibanding dengan tanaman lainnya.

Demikian postingan ini disajikan, semoga bermanfaat. Terima kasih.

Berbagi itu asyik.


Comments