Pengertian BJR atau RBT

PENGERTIAN BJR

Kepanjangan BJR adalah Berat Janjang Rata-rata. Istilah lain yang biasa di gunakan yaitu RBT atau Rerata Bobot Tandan. Kedua istilah tersebut mempunyai arti yang sama.

Kelapa sawit menghasilkan janjang setiap pokoknya antara 6 - 20 janjang dalam setahunnya, banyaknya janjang yang dihasilkan semakin berkurang seiring bertambahnya umur tanaman. Dan berat janjang semakin berat berat seiring bertambahnya umur.

Disimpulkan bahwa Jumlah janjang di hasilkan semakin tua umur tanaman maka semakin sedikit dan berbalik dengan BJR yaitu semakin tua umur tanaman maka semakin berat.

Berat janjang dalam satu pokok dengan pokok lainnya berbeda-beda, mengapa ? karena pokok kelapa sawit di lapangan berbeda-beda kondisinya ada yang sehat, sakit, kerdil, pokok sisip, etiolasi, defisiensi, terendam sehingga berat janjang yang dihasilkan pun bervariasi. Oleh karena itu kita perlu mengetahui berat janjang rata-rata dalam satu areal tertentu, seperti dalam satu TPH, hancak, Ha, block, tanam, divisi / afdeling dan estate/kebun sesuai dengan keperluan. 

Tujuan perhitungan BJR

  • Digunakan sebagai dasar analisa produksi berkaitan dengan losses, Rendemen, dll
  • Sebagai dasar perhitungan pengupahan tenaga panen dan muat TBS.
  • Dasar perhitungan sensus produksi.
  • Dengan mengetahui BJR kita bisa perkirakan umur tanaman.

Cara Menghitung BJR

Untuk menghitung BJR sebagai contoh kita BJR dalam suatu block maka jumlah tonage di timbang di bagi jumlah janjang di timbang.

Atau contoh lain di kirim TBS ke PKS dengan truck tentunya diawal sebelum di muat kita harus menghitung jumlah janjangnya sesampainya di PKS maka mendapat hasil timbang pabrik, kita bagikan Jumlah tonage dengan jumlah janjang di kirim.

Terkadang kita juga perlu timbang TBS di TPH secara sampling, maka jumlah Kg hasil timbagan di jumlah janjang di timbang. Ini bermanfaat untuk mengetahui apakah terbedaan yang besar antara BJR lapangan dengan BJR pabrik jika BJR lapangan jauh lebih besar, bisa di curigai apakah TBS di kirim sampai ke pabrik semua atau ada turun di jalan sebagiannya.

BJR umumnya dihitung dalam sekala block, tahun tanam, grup panen,  Divisi / afdeling dan estate/kebun. BJR juga dikelompokkan ke dalam waktu tertentu seperti BJR harian, Bulanan dan tahunan.

Hal-hal yang mempengaruhi BJR

Naik - turunnya, besar dan kecilnya BJR di pengaruhi oleh :
  • Penyerbukan buah
  • Cuaca
  • Kualitas panen dan muat
  • Umur tanaman
  • Waktu penimbangan setelah buah di panen.
  • Kualitas TBS di panen - mentah, matang, over matang atau telah menjadi Jjk.
Demikian yang bisa di zampaikan. Terima kasih.

Berbagi itu asyik.

Comments

  1. Perkebunan sawit sendiri ya mas?? Kayanya apal banget sama sawit-sawitan..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahaha. Saya pekerja Mas, apa yang saya tahu di bagikan. Mampunya baru berbagi pengetahuan Sawit, mau bagi duit belum mampu lagi. Hahaha

      Delete
    2. Dia itu ninja sawit,makanya tau sawit bgt,hahaha,.. kidding

      Delete
    3. boleh tanya ga mas ? tentang penyebab penyebaran ganoderma di lahan gambut yang sangat tinggi disebabkan oleh apa ?

      Delete
  2. Sekarang sudah tau pengertiannya.... Tinggal bagaimana cara menghitung bjr nya!! Rumusnya bagaimana???

    ReplyDelete
  3. Sekarang sudah tau pengertiannya.... Tinggal bagaimana cara menghitung bjr nya!! Rumusnya bagaimana???

    ReplyDelete
    Replies
    1. cara hitung BJR, tonase yang diterima dari pabrik dibagi dengan total janjang yg diterima dari pabrik. bisa dibreakdown perafdeling/rayon atau blok.

      Delete
  4. Halo, bisa kasih contoh pengaruh cuaca terhadap penurunan RBT?.

    ReplyDelete

Post a Comment