TPH - Tempat Pengumpulan Hasil

Tandan buah segar (TBS) yang di panen diletakkan dan di susun pada satu tempat yang di sebut Tempat Pengumpulan Hasil (TPH).

Tujuan pembuatan TPH

  • Dengan adanya tempat yang di khususkan untuk meletakkan TBS maka TBS lebih mudah di cari saat muat TBS,
  • Memudahkan dalam pencatatan TBS di panen.
  • TBS lebih aman dari cuaca.
  • Lebih mudah dalam kontrol kualitas TBS,

Intensitas TPH

TPH di buat di pinggir jalan Collection untuk 3 pasar pikul atau TBS yang di panen mulai dari pasar Tengah pada 3 pasar pikul di letakkan dalam 1 TPH sehingga 3 pasar pikul full terdapat 2 TPH. Dan jika dalam 1 ha terdapat 2,15 pasar pikul maka dapat dihitung =
2,15 pasar pikul per ha x (2 TPH / 3 pasar pikul)   = 1,4 TPH per ha.

Pada areal terasan TPH dibuat setiap Teras, maka jumlah TPH per ha menjadi lebih banyak. Dan block dengan jalan produksi maka jumlah TPH pun akan melebihi 1,4 TPH per ha.

Ukuran dan bentuk TPH

TPH dibuat segi empat dengan Standar ukuran TPH yaitu L : 4 m dan P : 3 m. Ukuran ini tidak baku saat BJR TBS semakin membesar dan TPH tidak mampu menampung maka ukuran dapat di sesuaikan.

Pembuatan TPH

Pembuatan TPH dilakukan secara manual atau juga bisa dengan menggunakan alat berat, yaitu dengan meratakan tanah dan disisi luar TPH di buat parit kecil selebar cangkul dengan kedalaman sekitar 20 - 30 cm. Tujuan dibuat parit yaitu agar TPH cepat kering, aliran air dari block tidak masuk ke TPH karena di kawatirkan akan melarutkan brondolan yang ada TPH.

Areal yang dibuat dibuat sedatar mungkin agar tidak ada genangan air di dalam TPH, rumput atau gulma lainnya dibuang terlebih dahulu dan selanjutnya baru tanah di ratakan. Jika diperlukan perlu tanah dapat diambil dari sekitar TPH. Pada areal miring maka sisi yang lebih tinggi di urugkan ke sisi yang lebih rendah untuk menghidari tanah larut karena erosi dapat di siring dengan karung berisi tanah.

Upaya TPH tidak berada jauh dibawah jalan karena akan menyulitkan tenaga muat TBS, begitu juga TPH yang berada di seberang parit dari jalan.

Pemeliharaan TPH

Dilakukan dengan dua cara yaitu Manual dan Chemical (semprot), TPH perlu di ratakan kembali permukaannya dan parit juga perlu pelihara. Pemeliharaan secara manual di lakukan setahun sekali, dan biasanya juga di TPH ada potongan tangkai dan anak sawit maka ini juga bisa di bersikan dengan cara manual.

Pemeliharaan dengan cara chemical atau penyemprotan dengan herbisida dilakukan minimal 3 kali setahun karena TPH yang berada diareal yang cukup sinar matahari maka gulma cepat tumbuh. Bahan / herbisida yang digunakan yaitu Gliposat dengan dosis 50 - 75 cc per kep dan dicampur dengan Metsulfuron Methyl dengan dosis 2,5 gram per kep.

Kesimpulan

Pentingnya TPH pada pekerjaan panen dan muat TBS maka TPH harus selalu dalam kondisi yang baik karena kualitas TPH yang jelek dapat menjadikan tertinggalnya brondolan di dalam rerumputan dan ini menjadi losses yang seharusnya tidak perlu terjadi. Kedisiplinan tenaga panen yaitu meletakkan TBS di panen hanya berada TBS, karena TBS yang diletakkan tidak di TPH akan mungkin tertinggal saat muat TBS.

Demikian perihal TPH yang bisa dibagikan semoga bermanfaat. Terima kasih.

Berbagi itu asyik.

Comments