Ganoderma Kelapa Sawit






Ganoderma boninense merupakan cendawan (jamur) patogenik (mikroorganisme parasit) yang menyerang kelapa Sawit dan sekarang ini masih menjadi momok bagi perkebunan kelapa Sawit karena dapat menyebabkan kematian hingga 80 % atau lebih populasi kelapa Sawit. Setelah 15 tahun saya bekerja di perkebunan Kelapa Sawit pada bulan ini saya temukan satu pokok yang positif terkonfirmasi terserang Ganoderma Boninense, perkebunan tempat saya bekerja masih generasi pertama dan telah memasuki usia 20 tahun umur tanaman, dan dalam postingan saya ingin membahas mengenai ganoderma boninense walaupun ini masih baru bagi saya.

Apa sih Ganoderma Boninense ?

Ganoderma itu adalah jamur atau cendawan parasit yang menyerang kelapa sawit dan dapat menyebabkan kematian. Ada berbagai jenis ganoderma namun yang membahayakan bagi tanaman kelapa Sawit adalah Ganoderma Boninense.

Dari mana asal Ganoderma Boninense ?

Jamur Ganoderma tersebar diseluruh dunia, sebelum perkebunan kelapa sawit dibangun Ganoderma telah berada di alam yang tumbuh pada kayu-kayu hutan dan juga palm-palm-an. Ganoderma mempunyai masa dorman di dalam ta. nah dalam jangka waktu yang lama, bertahun-tahun.

Kapan Ganoderma Boninense ?

Pada perkebunan kelapa sawit generasi pertama serangan ganorderma sangat kecil di bawah 1 %, dan mulai terlihat gejala serangan saat tanaman telah tuah atau masuk persiapan replanting. Selanjutnya pada perkebunan kelapa sawit generasi kedua dan selanjutnya tingkat serangan semakin meningkat bahkan pada generasi ketiga keatas tingkat serangan hingga 80 % dari jumlah populasi jika teknis budidaya kelapa sawit yang digunakan tidak di jalankan dengan benar.

Bagaimana ganoderma menyerang kelapa sawit ?




Ganoderma seperti halnya kanker pada manusia, yaitu menyerang disaat kondisi fisik tidak sehat. Oleh karena itu perkebunan yang berada di daerah pesisir perlu waspada walaupun masih generasi pertama karena kondisi tanah yang berpasir dan miskin hara sehingga jika pemupukan yang dilakukan tidak sesuai keperluan tanaman kemungkinan akan lebih cepat terserang ganoderma.
Pada areal tempat saya kerja, serangan Ganoderma pertama terlihat juga di daerah dekat pantai walaupun pemupukan telah diberikan dengan benar dan baru dijumpai setelah tanaman berumur 20 tahun yaitu pada pokok yang tidak sehat karena serangan oryctes bahkan dicurigai Oryctes yang membawa ganoderma karena larva Oryctes cukup lama berada dalam tanah dan setelah dewasa menjadi Kumbang terbang menyerang pucuk kelapa sawit. Kecurigaan ini karena pada pangkal batang kelapa sawit tidak membusuk atau masih baik akan tetapi daun telah mengering dan batang jamur ditemukan pertama dengan ketinggian 1 - 2 meter dari permukaan tanah.


Gejala serangan Ganoderma boninense ?

Serangan ganoderma yang menginfeksi tanaman tua memerlukan waktu yang lama hingga tanaman menjadi mati yaitu 2 - 4 tahun itu juga karena kondisi tanaman yang memang kurang sehat. Sedangkan pada areal perkebunan kelapa sawit generasi kedua dan selanjutnya ganoderma telah menyerang pada tanaman muda bahkan TBM, ditemukan juga ditemui pada areal pembibitan.

Karena prosesnya yang lambat maka sulit mendeteksi serangan dari awal, gejala serangan baru terlihat setelah ada perubahan pada daun yaitu adanya bercak kuning kemudian menjadi nekrosis atau mengering dan pelepah pun menjadi sengkleh dan kering pada pelepah yang telah tua. Gejala juga ditandai dengan daun muda yang tidak membuka (daun tombak) hingga 4 pelepah muda. Pada pangkal batang bawah ada pembusukan dan munculnya batang jamur.

Batang jamur yang telah muncul sebenarnya menandakan pokok telah terserang cukup lama, patogen nya sendiri awalnya tidak terlihat oleh karena itu pokok yang telah terserang untuk secepatnya di lakukankan tindakan agar tidak menyebar ke pokok-pokok lain. Penyeberan ganoderma selain karena bersinggungannya akar pokok terserang dengan pokok lain juga bisa melalui spora yang dihasilkan oleh batang jamur.

Penanganan serangan Ganoderma Boninense ?

Langkah terbaik terhadap penyakit apapun yaitu dengan menanganinya lebih dini, dan melakukan tindakan pencegahan. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan :

  1. Pastikan kondisi areal perkebunan sesuai standar, terlebih pemupukan, pengendalian gulma dan pemeliharaan pokok,
  2. Lakukan sensus pokok setidaknya setahun sekali, untuk mengetahui lebih awal jika telah terjadi serangan ganoderma,
  3. Pokok tidak sehat atau mati sebaiknya secepatnya dibongkar dan dibuat lobang 2 x 2 x 1 m pada bekas titik tanam pokok mati tadi,
  4. Sekitar pokok terserang juga perlu dilakukan tindakan preventif yaitu dengan memberikan Rizoplax sebanyak 1 kg yang ditaburkan di piringan,
  5. Buat sekat dengan parit 1 x 1 x 1 meter pada dengan radius 30 pokok disekitar pokok terserang,
  6. Lakukan monitoring pada areal pokok yang terserang.
Demikian seputar Ganoderma Boninense yang kami ketahui semoga ke depan permasalahan ini terdapat solusi yang lebih baik sehingga ancaman berkurangnya populasi karena ganoderma dapat terselesaikan. Terima kasih, ditunggu saran dan komentarnya di kolom komentar.

Berbagi itu asyik.

Comments