Kastrasi Buah Pasir Kelapa Sawit

Buah Pasir Kelapa Sawit

Pengetahuan tentang bagaimana perlakuan terhadap buah pasir pada tanaman kelapa sawit pada tingkat petani rakyat masih perlu ditingkatkan. Bahkan nyaris tidak ada perlakuan karena rasa sayang terhadap buah pasir yang mempunyai nilai ekonomis. Dalam postingan ini dibahas tujuan perlakuan buah pasir pada tanaman Kelapa Sawit.
Buah Pasir sendiri adalah buah pertama kelapa Sawit yang mulai keluar pada umur tanaman 12 - 18 bulan, dikatakan buah pasir dikarenaka bentuknya yang masih kecil dengan berat janjang juga masih ringan dibawah 1 kg.


Perlakuan buah pasir pada tanaman kelapa sawit

Perlakuan buah pasir dan tujuannya

Perlakuan terhadap buah pada tanaman kelapa sawit disebut dengan kastrasi atau ablasi yang telah kami bahas dalam postingan sebelumnya dengan cukup detail termasuk cara kerja dan waktu pelaksanaan. Oleh karena itu dalam postingan ini saya hanya menekankan pada bahasan manfaat atau tujuan dari perlakuan buah pasir atau kastrasi saja.

Perlakuan dimaksud yaitu membuang buah pasir sebanyak tiga rotasi dengan tujuan menekan pertumbuhan generative untuk memacu pertumbuhan vegetatif. Pada umur tanaman belum menghasilkan difokuskan pada pertumbuhan vegetatif, jika energi pada TBM energi atau nutrisi terbagi untuk pertumbuhan generatif maka pokok atau batang akan menjadi kecil sehingga buah yang dihasilkan pun menjadi kecil atau tidak optimal.

Selain untuk memacu pertumbuhan vegetatif, kastrasi juga sangat bermanfaat untuk :
  • Memutus siklus hama tandan, 
Hama tandan atau biasa disebut Thirataba Rufivena, hama ini sering dijumpai merusak buah terutama pada tanaman muda. Ulatnya berwarna cokelat muda, kepala cokelat, ubuh halus ditutupi bulu-bulu panjang, panjang ulat biasanya mencapai 27 mm. Ngengatnya berwarna cokelat kelabu dengan kiat perak, memanjang, rentang sayap 25 mm. Kepompong dijalin dari benang-benang mirip sutera ditutupi oleh kotoran dan sisa makanan. Larva hidup didalam buah mentah dan pada tandan bunga jantan. Buah muda menjadi berlubang. Siklus hidupnya berlangsung 30 hari, termasuk stadium ulat selama 16 hari. Tingkat populasi kritis ditentukan berdasarkan presentase tanaman terserang, biasanya 50 % pada tanaman muda dan 60 % pada tanaman tua. Buah yang terserang akan mengakibatkan rendemen menjadi turun.
  • Seragamnya berat tandan,
Kondisi tanaman yang tidak seragam walaupun ditanam dalam satu bulan tanam akan tetapi kenyataannya di lapangan terdapat pertumbuhan tanaman tidak seragam, atau bisa di akibatkan adanya tanaman sisip atau sulam oleh karena itu Kastrasi dapat menjadikan pokok di panen lebih seragam dengan berat tandan yang lebih seragam juga.

Efek dari kastrasi juga membuat berat tandan sesuai standar pabrik yaitu 3-4 kg per janjang.
Mengurangi kelembapan.
Pada tanaman muda jumlah tandan yang dihasilkan cukup banyak hampir di setiap ketiak pelepah tedapat bakal buah dan masih rendahnya pokok maka menjadikan kelembapan lebih tinggi, dengan dikastrasinya buah pasir maka mengutangi kelembapan.

Demikian perihal keuntungan dari perlakuan buah pasir pada tanaman kelapa sawit. Semoga bermanfaat. Terima kasih.

Berbagi itu asyik.

Comments

Post a Comment