Dalam kesempatan ini saya ingin berbagi tentang kondisi kebun tempat bekerja.
Berawal dari bulan Juli 2019 bahwa harga CPO turun dan setiap perusahaan sawit pasti mencari cara bagaimana agar tetap bisa bertahan disaat harga turun ini.
Ini adalah suatu tantangan dan jika kita bisa keluar dari kondisi saat ini maka kita bisa terus bekerja di bidang ini. Hahahaha... Yakin bisaaa.
Langkah yang di ambil adalah :
1. Efisiensi biaya
2. Efektivitas pekerjaan
3. Meningkatkan kualitas produk.
1. Efisiensi biaya
2. Efektivitas pekerjaan
3. Meningkatkan kualitas produk.
Point ke-3 maka kualitas TBS kita naikkan standarnya yaitu tekan prosentase buah mentah dan naikkan prosentase buah Matang serta prosentase brondolan diatas 6 persen.
Semangat untuk meningkatkan kualitas TBS pun di dukung oleh semua karyawan ini terbukti kualitas TBS benar-benar naik dan akhirnya rendemen CPO pun naik 2 % ini luar biasa.
Pada 1 - 3 rotasi panen semua terlihat indah karena naikknya rendemen, namun setelah 1,5 bulan berjalan kami yang di kebun merasakan banyak masalah yang timbul yaitu :
1. Volume brondolan di kutib banyak
2. Interval panen naik
3. Prestasi tenaga panen turun
4. Losses brondolan tidak bersih di kutib naik.
5. Naiknya FFA atau ALB
2. Interval panen naik
3. Prestasi tenaga panen turun
4. Losses brondolan tidak bersih di kutib naik.
5. Naiknya FFA atau ALB
Naiknya FFA (Free Fatty Acid) atau ALB (Asam Lemak Bebas) yaitu di >4% akan berdampak pada penjualan CPO.
Tinggi FFA karena banyaknya buah yang over matang padahal interval sudah dibawah 15 hari.
Dari hal ini maka di ambil langkah jangka pendek yaitu :
1. Kutib brondolan oleh tenaga perawatan
2. Kerja di hari libur.
1. Kutib brondolan oleh tenaga perawatan
2. Kerja di hari libur.
Namun hal ini juga akan menimbulkan masalah jika tenaga perawatan di pakai untuk kutib brondolan dalam jangka waktu lama yaitu lahan menjadi tidak terawat dan pupuk tidak sesuai jadwal.
Jadi dalam hal ini kesimpulan yang mungkin bisa kita ambil adalah dengan adanya perubahan kualitas TBS maka dapat menurunkan prestasi kerja Tenaga Panen.
Oleh karena itu harusnya ini diantisipasi terlebih dahulu dengan mempersiapkan :
1. Kondisi piringan yang baik
2. Perhitungan Tenaga Kerja disesuaikan dengan prestasi real dan rotasi panen perbulan.
3. Rotasi panen yaitu minimal 3 rotasi per bulan.
4. Karena turunnya prestasi akibat kualitas naik maka harusnya adanya reward yang diberikan.
1. Kondisi piringan yang baik
2. Perhitungan Tenaga Kerja disesuaikan dengan prestasi real dan rotasi panen perbulan.
3. Rotasi panen yaitu minimal 3 rotasi per bulan.
4. Karena turunnya prestasi akibat kualitas naik maka harusnya adanya reward yang diberikan.
OK ini lah kisah kita hari ini.... Semoga esok menjadi lebih baik.
Comments
Post a Comment