Menyusun Pelepah Sawit



Pendahuluan

Pelepah kelapa sawit umumnya dipotong disaat pruning dan panen, pemotongan disaat pruning bertujuan untuk mengurangi jumlah pelepah yang tidak efektif dan mempertahankan jumlah pelepah sesuai dengan umur tanaman. Sedangkan pada saat panen pelepah diturunkan untuk memudahkan pengambilan buah hal ini terjadi saat pemanenan menggunakan egrek.

Pelepah kelapa sawit yang sudah dipotong perlu disusun pada tempat yang telah ditentukan yaitu pada gawangan mati dan antar pokok. Perlu diperhatikan dalam penyusunan pelepah yaitu 
  1. lebar susunan pelepah maksimal 2 meter
  2. Susun pelepah secara lurus 
  3. Pelepah disusun diantara pokok jika terlalu panjang dan mengganggu pasar pikul maka harus dipotong.
  4. Areal teras pelepah disusun tebing antar teras
  5. Areal berparit pelepah tidak boleh dibuang dalam parit dan jika pelepah kepanjangan maka pelepah di potong.

Problem

Dalam kesempatan ini kami ingin membahas pelepah yang dibuang di dalam parit, ini sangat banyak terjadi dilapangan baik itu parit alam ataupun parit buatan. Dari pengamatan jumlah pelepah yang berada di parit alam lebih banyak terlebih jika lebar parit hanya 1 - 2 me saja, umumnya juga parit alam itu cenderung berbelok-belok.

Akibat yang ditimbulkan

 Akibat dari pelepah yang dibuang didalam parit maka parit akan menjadi buntu dan akan menjadikan arus air menjadi terhambat. Sehingga areal menjadi tergenang atau banjir, efek dari banjir ini sangat tidak baik yaitu brondolan akan ikut tersapu air dan juga susunan pelepah ikut hanyut. Pelepah yang hanyut oleh air banjir bisa saja berhenti di piringan dan pasar pikul maka saat banjir surut lalu kita hendak panen akan mengalami kesulitan. Upaya yang harus dilakukan yaitu melakukan sanitasi atau penyusunan ulang pelepah dan ini perlu tenaga atau biaya yang tinggi selain itu juga kegiatan yang terkendala.

Sumber masalah

Pemotongan pelepah dilakukan tenaga tenaga panen atau tenaga pruning maka bisa dipastikan bahwa faktor Manusia yang menjadi sumber masalah. Pertanyaan selanjutnya mengapa mereka melakukannya ? Apakah telah diberikan pengarahan ? Apakah pengawas atau mandor telah menjalankan fungsinya ? atau Pengawas pun tidak menyadari akan masalah ini sehingga tenaga kerja merasa hal ini biasa saja atau hal yang diperbolehkan karena tidak ada teguran ? Apakah ada kebijakan / SOP dari perusahaan mengenai hal ini ? Apakah ada kebijakan harga pada areal ini karena perlu upaya lebih menarik pelepah dari dalam sungai atau parit.

Tindakan / Solusi

Dari beberapa pertanyaan saat kita ingin mengetahui sumber masalahnya maka tindakan kita yaitu 
  1. Perbaiki SOP atau Intruksi Kerja jika belum ada pembahasan mengenai hal ini,
  2. Evaluasi terhadap sistem pengupahan, jika perlu
  3. Training kembali Mandor dan Tenaga Kerja.
  4. Lakukan evaluasi terhadap kinerja mandor dan tenaga kerja dan ambil action jika hasil belum memuaskan.
  5. Pemotongan pelepah dapat menggunakan parang atau kampak potong tangkai buah.

Demikian postingan kali ini, semoga bisa menambah wawasan kita. Terima kasih.

Berbagi itu indah.

Comments