Pakis nama latinnya stenochlaena palustris atau dalam bahasa daerah Banjar disebut Kalakai. Banyak kita jumpai di perkebunan kelapa sawit pada areal yang lembab, rawa atau gambut.
Pakis di perkebunan kelapa sawit termasuk gulma yang sulit di kendalikan, diperlukan teknis pengendalian gulma yang benar.
Dan berikut kami berbagi bagaimana cara pengendalian pakis yang benar sebagaimana pengalaman kami dalam mengelola kebun kelapa sawit.
Mengenal Pakis
- Mudah tumbuh di areal yang lembab seperti di areal rawa dan gambut.
- Berkembang biak melalui tunas atau akar yang merambat dalam tanah
- Dapat tumbuh hingga lebih dari 1 meter
- Batang pakis boleh dikatakan menjalar
- Jenis daun termasuk daun lebar
- Daun dilapisi semacam lilin sehingga jika disemprot dengan herbisida sistemik sangat tahan
- Pertumbuhannya cepat
- Selain di atas tanah yang lembab juga pakis sering tumbuh di pokok kelapa sawit
Bagaimana mengendalikannya
Kapan pakis sebaiknya dikendalikan
Alat kerja semprot pakis
Prestasi Tenaga Kerja
Bahan dan Dosis Semprot Pakis
Sedangkan untuk dosisnya yaitu Parakuat adalah 50-60 cc per Knap Sack Sprayer sedangkan untuk Methyl yaitu 2,5-3 gram per knap sack sprayer.
Bagaimana cara kerja semprot Pakis
- Pastikan takaran dosis herbisida per knap tepat
- Untuk pencampuran bahan dengan air umumnya, isi separo tanki sprayer dengan air lalu masukkan herbisida sesuai dosis kemudian isi tanki sprayer dengan air hingga penuh, tutup dengan cukup kencang sprayer lalu sprayer digoyang goyang agar herbisida dan air dapat tercampur rata. Dan siap disemprotkan ke Pakis
- Semprot pakis dengan cukup basah dan merata ke semua permukaan daun, jika perlu permukaan daun dibagian bawah juga disemprot dengan cara membalik stick atau nozel ke arah atas.
Hasil dan Follow up
Penyemprotan pakis tidak bisa hanya sekali dan berharap akan mati total daya bunuh herbisida yang aplikasikan tidak akan mampu membunuh secara total karena pakis cukup kuat untuk bertahan dari sekali semprot.
Hasil yang peroleh adalah pakis yang terkena semprot akan mengering dan prosentasenya akan menurun dari sebelumnya, namun setelah 2-3 bulan akan tumbuh tunas baru oleh karena itu kita perlu tindak lanjut dari penyemprotan pertama. Maka dibulan ketiga atau keempat setelah penyemprotan perlu dilakukan penyemprotan lagi namun tentunya prosentase gulma sudah jauh lebih sedikit. Dan setelah penyemprotan kedua perlu dilakuan penyemprotan ketiga dan seterusnya hingga pakis mati total. Jarak antar penyemprotan 3 - 4 bulan.
Jika kita melakukan follow up penyemprotan maka pakis akan tumbuh subur lagi dan akan tumbuh subur hingga seperti asal. Maka penyemprotan pertama tadi akan sia-sia.
Demikian yang bisa saya sampaikan semoga bermanfaat dan mohon maaf jika salah karena semua diatas adalah sesuai pengalaman kami dalam mengelola Perkebunan Kelapa Sawit. Terima kasih.
Berbagi itu asyik
Comments
Post a Comment