Pengendalian Gulma di kebun sawit, Pakis.

 

Pengendalian,gulma,pakis,di,kebun,sawit

Pakis nama latinnya stenochlaena palustris atau dalam bahasa daerah Banjar disebut Kalakai. Banyak kita jumpai di perkebunan kelapa sawit pada areal yang lembab, rawa atau gambut.

Pakis di perkebunan kelapa sawit termasuk gulma yang sulit di kendalikan, diperlukan teknis pengendalian gulma yang benar.

Dan berikut kami berbagi bagaimana cara pengendalian pakis yang benar sebagaimana pengalaman kami dalam mengelola kebun kelapa sawit.

Mengenal Pakis

  1. Mudah tumbuh di areal yang lembab seperti di areal rawa dan gambut.
  2. Berkembang biak melalui tunas atau akar yang merambat dalam tanah
  3. Dapat tumbuh hingga lebih dari 1 meter
  4. Batang pakis boleh dikatakan menjalar
  5. Jenis daun termasuk daun lebar
  6. Daun dilapisi semacam lilin sehingga jika disemprot dengan herbisida sistemik sangat tahan
  7. Pertumbuhannya cepat
  8. Selain di atas tanah yang lembab juga pakis sering tumbuh di pokok kelapa sawit

Bagaimana mengendalikannya

Untuk mengendalikan gulma pakis umumnya dilakukan secara chemical yaitu dilakukan penyemprotan dengan campuran Parakuat dan Methyl.

Kapan pakis sebaiknya dikendalikan

Pakis sebaiknya dikendalikan mulai dari buka lahan dan hingga lahan bebas dari pakis, akan pakis yang di pokok kelapa sawit umumnya tidak dikendalikan hanya saat panen atau pruning pakis yang menggangu pekerjaan di potong menggunakan egrek atau dodos oleh tenaga panen.

Penyemprotan pakis sebaiknya saat pakis sedang tumbuh aktif, oleh karena itu jika kondisi gulma terlalu tebal, tinggi dan tua maka pakis di babat terlebih dahulu agar ketinggian pakis mudah disemprot atau ama dalam penyemprotan serta untuk mendapatkan kondisi pakis yang aktif tumbuh dan masih muda.

Setelah dilakukan tebas atau babat pakis umumnya penyemprotan dilakukan 1 - 2 bulan setelah tebas atau babat. Selain untuk mendapatkan ketinggian gulma yang ideal dan gulma yang sedang aktif juga bermanfaat untuk mengurangi permukaan daun disemprot sehingga mengurangi penggunaan herbisida dan bolume semprot, tentunya ini akan menambah prestasi tenaga semprot dan biaya pun menjadi lebih hemat.

Alat kerja semprot pakis

Umumnya untuk penyemprotan Pakis digunakan sprayer dengan NOZEL CONE, karena keperluan volume semprot atau air yang digunakan cukup banyak untuk memastikan semua permukaan daun bisa basah semua. Dalam kami bekerja penyemprotan Pakis kami gunakan SOLO SPRAYER dengan menggunakan NOZLE CONE.

Prestasi Tenaga Kerja

Dalam kerja harian atau kerja 7 jam kerja di perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit umumnya dalam sehari tenaga kerja mampu menyemprot Pakis sebanyak 10-12 tanki sprayer atau diistilahkan angkatan. Prestasi tenaga kerja dipengaruhi oleh jauh dekatnya sumber air dan kondisi areal semakin semak maka tenaga kerja akan semakin sulit dalam pergerakannya.

Bahan dan Dosis Semprot Pakis

Seperti yang sudah saya sampaikan diatas bahwa bahan untuk semprot Pakis adalah menggunakan Parakuat atau merk dagang yang biasa kita jumpai di toko pertanian adalah Gramaxone, Noxone, Herbatop, Paratop dan lain-lain. Tujuan penggunaan Parakuat adalah untuk merusak jaringan daun untuk memudahkan racun sistemik masuk untuk membunuh Pakis.
Racun sistemik yang kami maksud adalah Metsulfuron Methyl atau merk dagang yang biasa kita temui seperti Ally, Winson, Trap dll

Sedangkan untuk dosisnya yaitu Parakuat adalah 50-60 cc per Knap Sack Sprayer sedangkan untuk Methyl yaitu 2,5-3 gram per knap sack sprayer.

Bagaimana cara kerja semprot Pakis

  1. Pastikan takaran dosis herbisida per knap tepat
  2. Untuk pencampuran bahan dengan air umumnya, isi separo tanki sprayer dengan air lalu masukkan herbisida sesuai dosis kemudian isi tanki sprayer dengan air hingga penuh, tutup dengan cukup kencang sprayer lalu sprayer digoyang goyang agar herbisida dan air dapat tercampur rata. Dan siap disemprotkan ke Pakis
  3. Semprot pakis dengan cukup basah dan merata ke semua permukaan daun, jika perlu permukaan daun dibagian bawah juga disemprot dengan cara membalik stick atau nozel ke arah atas.

Hasil dan Follow up

Penyemprotan pakis tidak bisa hanya sekali dan berharap akan mati total daya bunuh herbisida yang aplikasikan tidak akan mampu membunuh secara total karena pakis cukup kuat untuk bertahan dari sekali semprot. 

Hasil yang peroleh adalah pakis yang terkena semprot akan mengering dan prosentasenya akan menurun dari sebelumnya, namun setelah 2-3 bulan akan tumbuh tunas baru oleh karena itu kita perlu tindak lanjut dari penyemprotan pertama. Maka dibulan ketiga atau keempat setelah penyemprotan perlu dilakukan penyemprotan lagi namun tentunya prosentase gulma sudah jauh lebih sedikit. Dan setelah penyemprotan kedua perlu dilakuan penyemprotan ketiga dan seterusnya hingga pakis mati total. Jarak antar penyemprotan 3 - 4 bulan.

Jika kita melakukan follow up penyemprotan maka pakis akan tumbuh subur lagi dan akan tumbuh subur hingga seperti asal. Maka penyemprotan pertama tadi akan sia-sia.

Demikian yang bisa saya sampaikan semoga bermanfaat dan mohon maaf jika salah karena semua diatas adalah sesuai pengalaman kami dalam mengelola Perkebunan Kelapa Sawit. Terima kasih.

 

Berbagi itu asyik

Comments