Jika pressure control pada sterilizer di pabrik kelapa sawit tidak akurat dibandingkan dengan actual pressure gauge, ada beberapa risiko yang bisa muncul:
1. Proses Sterilisasi Tidak Optimal
Sterilizer pada pabrik sawit berfungsi untuk menghancurkan enzim dan mikroorganisme dalam buah kelapa sawit. Jika tekanan yang diukur oleh sistem kontrol tidak akurat, proses sterilisasi bisa gagal. Ini dapat menyebabkan kerusakan kualitas minyak, meningkatkan kadar asam lemak bebas (FFA), atau menghasilkan minyak sawit dengan kualitas rendah.
2. Kerusakan Peralatan
Tekanan yang tidak sesuai bisa menyebabkan kerusakan mekanis pada sterilizer. Jika tekanan yang sebenarnya lebih tinggi dari yang dipantau oleh pressure control, sterilizer bisa mengalami overpressure, berisiko menyebabkan kebocoran atau bahkan ledakan.
3. Konsumsi Energi yang Berlebihan
Ketidakakuratan dalam pengendalian tekanan bisa mengakibatkan konsumsi energi berlebih. Sistem mungkin akan bekerja terlalu keras untuk mempertahankan tekanan yang salah, sehingga efisiensi energi menurun dan biaya operasional meningkat.
4. Keamanan Operator
Jika ada perbedaan besar antara tekanan aktual dan yang dikontrol, ini bisa berbahaya bagi keselamatan pekerja. Tekanan yang terlalu tinggi atau tidak terkendali bisa mengakibatkan kecelakaan serius, seperti ledakan atau pelepasan uap berbahaya.
5. Penurunan Efisiensi Produksi
Proses sterilisasi yang tidak optimal akan mengurangi efisiensi produksi, meningkatkan jumlah limbah, serta menambah waktu pemrosesan karena batch harus diulang atau diperbaiki.
Secara keseluruhan, sangat penting untuk memastikan bahwa pressure control pada sterilizer selalu akurat dengan pembacaan actual pressure gauge untuk menjaga kualitas produk, efisiensi, keamanan, dan kelangsungan peralatan. 🙏🙏🙏
Comments
Post a Comment